Shou Zi Chew, CEO TikTok yang Berasal dari Singapura

Danang Arradian
Fakta Shou Zi Chew yang jadi CEO TikTok menarik untuk diketahui. Foto: Reuters

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Fakta Shou Zi Chew, CEO TikTok yang viral saat menghadapi sidang dari anggota parlemen Kongres AS belum lama ini menarik disimak. Selama sidang 4,5 jam itu, Shou Zi Chew menjawab berbagai pertanyaan pedas terkait pengaruh pemerintah China terhadap TikTok.

Chew diserang terkait privasi di TikTok , praktik keamanan data, dampak platform terhadap anak-anak, dan hubungan mereka dengan Partai Komunis China.

Sementara Chew membeberkan upaya perusahaan lewat Project Texas, dimana 150 juta data pengguna TikTok disimpan di server Amerika oleh perusahaan Amerika. Chew juga mengatakan bahwa TikTok, yang menginduk pada ByteDance di China, tidak berbagi data dengan pemerintah China maupun Partai Komunis China.

Meski ia juga mengakui bahwa engineer di ByteDance di China memiliki akses terhadap data di TikTok. “Kami mengandalkan interoperabilitas global, insinyur China memiliki akses ke data,” kata dia seperti dikutip BBC.

Nah, berikut adalah fakta terkait CEO TikTok Shou Zi Chew:

1. Tidak Sepopuler CEO Perusahaan Teknologi Lainnya

Baru jadi CEO TikTok pada Maret 2021, Chew memang tidak sepopuler bos teknologi di Silicon Valley. Lebih-lebih Mark Zuckerberg. Bahkan banyak warga Amerika baru mengetahui Chew dari sidang belum lama ini.

2. Asli Singapura

Chew berasal dari Singapura, keturunan Cina, lahir pada Januari 1983 di Singapura dan dibesarkan di negara tersebut. Menurut The Wall Street Journal (WSJ), ayahnya bekerja di konstruksi dan ibunya di pembukuan/perpustakaan.

Chew fasih berbahasa Inggris dan Mandarin. Ia mendaftar di sekolah menengah elit setelah mendapat nilai tinggi dalam ujian nasional pada usia 12 tahun. Saat remaja, dia menunaikan wajib militer Singapura.

Menurut WSJ, Chew pernah mengikuti kursus bertahan hidup selama lima hari di hutan Brunei sebagai bagian dari pelatihan militernya. Dia harus membangun gubuk, memasak ubi liar, dan berjalan kaki sejauh lebih dari 88 km.

Selama dua setengah tahun pelayanannya, Chew ditempatkan di jalur perwira, yang memberinya perpanjangan 10 tahun untuk bertugas di militer Singapura sebagai cadangan.

3. Sempat Magang di Facebook

Setelah wamil selesai, Chew kuliah di Inggris, tepatnya di University College London mengambil jurusan Ekonomi. Lalu, bergabung dengan Goldman Sachs Group Inc. investment baking di London.

Pada 2008, Chew pindah ke Amerika untuk kuliah di Harvard Business School. Saat kuliah di Harvard, ia sempat magang di Facebook.

4. Anaknya Tidak Menggunakan TikTok

Chew menikah dengan Vivian Kao, yang juga berkuliah di Harvard. Kao adalah keturunan Taiwan-Amerika yang lahir di Amerika. Keduanya memiliki 2 anak.

Chew mengatakan bahwa anak-anaknya tidak memakai TikTok, karena di Singapura aplikasi TikTok untuk dibawah 13 tahun tidak tersedia. Tapi, ia akan mengizinkan jika anak-anaknya tinggal di Amerika dan TikTok versi anak-anak tersedia.

5. Mantan CFO Xiaomi

Setelah lulus dari Harvard di 2010, Chew bergabung dengan perusahaan ventura DST Global di Hong Kong. Karena bahasa Mandarinnya bagus, ia memegang klien asal China. Di usia 32, Chew akhirnya menjadi CFO Xiaomi dan membawa Xiaomi melakukan initial public offering (IPO) pada 2018.

6. Bertemu Pendiri ByteDance di 2012

Chew bertemu dengan pendiri ByteDance Zhang Yiming pada 2012, dan mengaku sangat menyukai ide Zhang saat itu. Bahkan, ia juga berinvestasi di ByteDance.

7. Menjalankan TikTok dari Singapura

Pada 2021, Chew menjadi bos keuangan ByteDance, karena permintaan langsung dari Zhang Yiming. Namun, hanya dalam 2 bulan, ia diminta jadi CEO di TikTok, menggantikan Kevin Mayer, mantan eksekutif Walt Disney Co.

Mayer mengundurkan diri hanya dalam 3 bulan setelah TikTok jadi sorotan pemerintah Amerika. Sebagai CEO TikTok, Chew melapor ke CEO ByteDance Liang Rubo.

8. Punya Bungalow Seharga Rp1,3 Triliun di Singapura

Pada 2021, Chew menjadi sorotan lantaran baru saja membeli Good-Class Bungalow di Queen Astrid Park dengan harga USD86 juta atau Rp1,3 triliun. Saat itu, ia baru bergabung dengan TikTokselama4bulan.

(*)



Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network