JAKARTA, iNews.Serpong.id – Hanna merasakan keajaiban air zamzam. Nenek empat cucu berusia 70 tahun itu sontak merasa sembuh setelah tiga hari rutin mengkonsumsi zamzam. “Ya, Allah terima kasih obat air zamzam, mukjizat ini. Aku sembuh di Tanah Suci-Mu," ujar Hanna kepada rekan sekamarnya di Hotel Ruwabi Muna, Sektor Syisyah, Mekkah, Kamis (15/6/2023).
Dua pekan sebelum berangkat ke Tanah Suci, Hanna divonis terkena stroke ringan. Saat masuk ke Asrama Haji Sudiang, Makassar—sekitar 190 Km dari kampung halamannya—ia sudah mengenakan kursi roda. "Waktu naik bus dari Lapri ke embarkasi haji di Sudiang Makassar, sudah didorong pakai kursi roda," kata Suryani, Ketua KBIH Haji Wata sekaligus anggota DPRD Bone itu.
Selain tak bisa berjalan dan menggerakkan tangannya, Hanna juga tak bisa berbicara. Padahal, Hanna yang sehari-harinya bekerja sebagai petani dan peternak sapi itu, selama ini dikenal ramah. Tim dokter kloter dan klinik kesehatan haji di Asrama Haji Sudiang mengidentifikasi Hanna mengalami gangguan aliran darah ke otak sementara. Dalam istilah medis gejala stroke ringan ini dinamakan Transient Ischaemic Attack (TIA). "Nenek Hanna itu satu kecamatan di Lamuru. Dia juga jamaah KBIH Haji Wata sama dengan istri saya," kata Kapolsek Lamuru AKP Ahmad Jafar, suami Suryani yang selalu mendorong kursi roda Hanna.
Hanna calon jamaah haji Kloter 22 UPG embarkasi Makassar yang masuk dalam gelombang II. Ia terbang dari Tanah Air, Sabtu, 10 Juni 2023, tiba di Makkah, Minggu, 11 Juni 2023 dini hari. Setelah menjalani umrah qudum, thawaf dan sai, ia selalu dalam pendampingan dan pengawasan KBIH, kerabat, dan tetangganya. Karena kondisi fisiknya dan keterbatasan pendorong kursi roda, hingga diputuskan Hanna tak dibiarkan menunaikan salat lima waktu di Masjidilharam.
Selama tiga hari Hanna hanya berdiam diri di kamar 606. "Kita pilih melarang ke Haram, tapi dia selalu minta dibawakan air Zamzam dari Haram," kata Kiai Arief Arfah pembimbing ibadah kloter.
Air zamzam itu ia minum, juga digunakan membasuh kedua kaki, tangan, dan wajahnya— laiknya berwudhu. Setelah tiga hari mengkonsumsi air zamzam sejak Senin (12/6/2023), keajaiban terjadi pada Hanna. Rabu, 14 Juni 2023 setelah Subuh, Hanna tiba-tiba bisa berdiri dan mampu berbicara.
Hannah, yang tiba-tiba bisa bicara dalam bahasa Bugis, dan berjalan perlahan dari ranjangya, membuat teman-teman sekamarnya kaget. Mereka langsung memanggil Ketua KBIH Haji Wata Suryani.
Hanna yang senang sembuh dari penyakitnya, langsung meminta AKP Ahmad Jafar dan Suryani, mengantarnya ke Masjidilharam. "Pitupulona tahun masssupajang mengolo Kakbah, tapi de'pa naengka uitai Nak. Pakitatkka kasi.(Sudah 70 tahun lebih saya salat menghadap ke Kakbah, tapi saya tak pernah melihatnya langsung. Antar saya melihatnya Nak. Yang penting uitani (saya sudah lihat) Kakbah, Nak," kata Ahmad menirukan Hanna.
Permintaan Hanna dituruti. Ia kemudian dibawa ke Masjidilharam. Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Ahmad tetap membawa kursi roda. Apalagi situasi di Masjidilharam sudah mulai padat. Ahmad akhirnya mengantarkan Hanna hingga pelataran dalam kawasan Masjidilharam. Itu area yang memungkinkan Hanna untuk berdoa dan melihat langsung Kakbah.
Kabar kesembuhan Hanna dibenarkan Ketua Kloter 22 UPG Samuin dan Pembimbing Ibadah Kloter UPG 22 KH Arief Arfah. Bahkan kabar tersebut membuat Sektor III Syisyah heboh. “Iya tadi siang kami di sektor dengar juga kabarnya," kata Ketua Sektor III Syisyah, M Iqbal Ismail.
Pembimbing Ibadah Kloter UPG 22 KH Arief Arfah mengakui air zamzam memiliki banyak khasiat. Sejak menjadi pemandu jamaah saat masih kuliah di Al Azhar, Mesir, pertengahan 1990-an, dia sudah banyak melihat mukjizat Air Zamzam. "Zamzam itu punya banyak nama. Ada 12, nama-nama itu semua bermakna mukjizat dan berkah yang tidak ditemukan di air mana pun di dunia ini." ujar alumnus Al Azhar Kairo ini. Mukjizat itu telah dirasakan nenek Hanna, calon jamaah haji asal Bone, Sulawesi Selatan. (*)
Editor : Burhan
Artikel Terkait