Jangan Lengah, Laman Threads Palsu Bisa Sedot Saldo Rekening Bank

Tangguh Yudha
Waspada, Laman Threads Palsu (Foto: Ist)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Belakangan ini, Threads sedang populer di kalangan masyarakat. Popularitas Threads terus meroket sejak pertama kali diluncurkan pada 5 Juli 2023 lalu. 

Bahkan, aplikasi microblogging terbaru dari raksasa teknologi Meta ini telah mengumpulkan sekitar 100 juta pendaftar. Namun, seiring dengan popularitasnya yang terus melonjak, Threads kini mulai dimanfaatkan para penjahat siber untuk melancarkan aksi penipuan. Bahkan bisa juga digunakan untuk mencuri data pribadi dan uang korban.

Pakar dari perusahaan kemanan siber Rusia, Kaspersky telah menemukan beberapa taktik yang digunakan oleh penjahat untuk mengeksploitasi basis pengguna aplikasi Threads ini. Mereka beraksi menggunakan laman Threads palsu.

Penjahat siber telah mengembangkan halaman phishing yang meniru Thread versi web dengan tampilan yang mirip dengan aslinya. Pengguna yang tertipu akan memasukkan kredensial login mereka dan membocorkannya ke penjahat.

Karena Threads ditautkan ke layanan Meta lainnya, pengguna yang tertipu juga dapat menghadapi risiko kehilangan akses ke berbagai akun media sosial mereka. Ini mencakup akun Instagram dan juga Facebook.

Hal ini tidak hanya menimbulkan masalah privasi seperti pencurian identitas dan doxing, tetapi yang lebih mengkhawatirkan juga membawa risiko finansial. Informasi perbankan pribadi atau bahkan keuangan perusahaan bisa berpindah tangan. Penipuan lain juga melibatkan layanan fiktif yang disebut Threads Coin, yang mengklaim menawarkan kemungkinan yang di-upgrade dalam menjembatani kesenjangan antara dunia fisik dan digital, khususnya di dalam Metaverse.

Pengguna yang tergoda akan membeli koin ini menggunakan Ethereum. Namun, penting untuk dicatat, satu-satunya hasil yang didapatkan pengguna ketika membeli koin ini adalah kerugian finansial.

Skema lain memberi pengguna kesempatan untuk menghasilkan pengikut secara gratis di jejaring sosial baru. Mereka dapat memilih 10.000, 25.000, hingga 50.000 pengikut, dilansir dari siaran pers Kaspersky, Sabtu (15/7/2023).

Setelah opsi yang diinginkan dipilih, pengguna diminta untuk menjalani proses verifikasi manusia. Ini melibatkan pemilihan salah satu opsi yang tersedia, yang mungkin termasuk mengirim SMS dan berpotensi memenangkan hadiah khusus.

Namun, untuk mengklaim hadiah, pengguna diharuskan melakukan pembayaran. Sayangnya, pengguna akhirnya akan kehilangan uang dan tidak pernah menerima hadiah yang dijanjikan oleh para penjahat.

"Scammer telah menguasai seni pemanfaatan topik yang sedang tren, menekankan pentingnya menjaga kewaspadaan yang konstan. Prevalensi penipuan seputar ketenaran aplikasi Threads berfungsi sebagai pengingat yang gamblang akan risiko yang kita hadapi di ranah digital," kata Olga Svistunova, pakar keamanan di Kaspersky.

"Sebagai perlindungan, kita harus mengadopsi pola pikir skeptis, meneliti aktivitas yang mencurigakan, dan memprioritaskan langkah-langkah keamanan dunia maya. Dengan tetap berhati-hati di tengah daya pikat topik trendi, kita dapat memperkuat pertahanan diri dan menavigasi lanskap digital dengan percaya diri," lanjutnya.

Agar tetap terlindungi dan dapat menjelajahi teknologi baru secara aman, pakar Kaspersky juga merekomendasikan langkah-langkah berikut:

1. Berhati-hatilah saat mengunduh perangkat lunak dari internet, terutama jika itu dari situs web pihak ketiga. Selalu unduh perangkat lunak dari situs web resmi perusahaan atau layanan yang Anda gunakan.

2. Pastikan situs web tempat Anda mengunduh perangkat lunak adalah sah. Cari ikon gembok di bilah alamat dan pastikan URL situs web diawali dengan "https://" untuk memastikan situs web aman.

3. Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun Anda dan aktifkan autentikasi dua faktor jika memungkinkan. Ini dapat membantu melindungi akun Anda agar tidak disusupi oleh penyerang. Gunakan Kaspersky Password Manager untuk mempermudah penggunaan kata sandi yang aman.

4. Berhati-hatilah terhadap tautan atau email yang mencurigakan dari sumber yang tidak dikenal. Penipu sering menggunakan teknik rekayasa sosial untuk mengelabui pengguna agar mengeklik tautan atau mengunduh perangkat lunak berbahaya.

5. Gunakan solusi keamanan yang andal dan selalu perbarui. Gunakan aplikasi keamanan yang dipersenjatai dengan kecerdasan terbaru dan dapat membantu mendeteksi dan menghapus malware apa pun yang mungkin ada di komputer.

(*)

Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network