JAKARTA, iNewsSerpong.id - Surga tersembunyi di Kepulauan Seribu sangat menarik untuk dijelajahi. Ya, pulau yang ada di Utara Jakarta ini menyimpan berbagai pulau eksotis dengan pantai yang indah dan pasir halus.
Kali ini, Anda harus singgah ke Pulau Pari. Pulau yang terletak di Kepulauan Seribu ini memiliki laut yang jernih dan keindahan pantai eksotis. Pulau seluas sekitar 40,32 hektare ini memiliki beberapa pantai yang eksotis. Di antaranya Pantai Pasir Perawan, Pantai Kresek, dan Pantai Bintang. Ketiga pantai tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing.
Penasaran, apa saja keindahan yang tersembunyi di Pulau Pari? Berikut ulasannya dirangkum pada Kamis (7/12/2023).
Surga Tersembunyi di Pulau Pari
Jika ke Pantai Pasir Perawan, Anda akan menemukan pasir putih, ombak tenang, dan air laut yang jernih. Di pantai ini juga terdapat beragam terumbu karang yang indah. Selanjutnya, ada Pantai Kresek memiliki hamparan pasir putih yang luas. Terdapat tumbuhan yang rindang untuk berteduh di kala panas. Anda bisa mendapatkan foto Instagramable dengan latar belakang padang ilalang di sini.
Terakhir ada Pantai Bintang yang hampir serupa dengan Pantai Pasir Perawan. Tempat ini cukup sepi, tapi tetap memiliki fasilitas yang tak kalah lengkap. Ketiga pantai tersebut dibanderol biaya tiket masuk sekitar Rp5.000. Dijamin, suasana liburan Anda bakal menyenangkan.
Tak hanya berenang di pinggir pantai. Anda bisa snorkeling pulau ini. Bisa juga menjajal berbagai watersport, salah satunya banana boat. Untuk snorkeling, cukup membayar biaya sewa alat sekitar Rp30.000 dan kapal seharga Rp400.000 - Rp600.000. Sedangkan untuk bermain banana boat, biayanya sekitar Rp30.000.
Selain itu, Anda juga bisa berkeliling pulau menggunakan sepeda. Per hari dikenakan biaya sekitar Rp20.000. Anda juga bisa ikut melestarikan lingkungan hijau di kawasan Pulau Pari dengan menanam bibit mangrove bersama para relawan dan pengelola setempat. Setelah itu, menjelajahi mangrove menggunakan kapal kecil dengan harga sekitar Rp15.000 per orang.
Di pulau ini terdapat penyewaan perlengkapan snorkeling. Anda dapat menuju ke spot snorkeling dengan naik perahu dari dermaga Pulau Pari. Perjalanan dari dermaga ke spot snorkeling memakan waktu sekitar 45 menit. Terumbu karang yang indah, ikan-ikan kecil yang lucu, dan arus laut yang tenang akan memuaskan liburan Anda.
"Pulau Pari, destinasi wisata ini memiliki Pantai Pasir Perawan yang sangat terkenal di Kepulauan Seribu. Pulau wisata dengan suasana pasir putih yang lembut. Air lautnya jernih tanpa ombak, karena banyak pohon mangrove yang tumbuh di pesisir pantai pulau ini. Referensi foto: (@awaneko)," tulis Instagram @Indoflashlight.
Terumbu karang di sekitar Pulau Pari sangat dirawat oleh masyarakat yang tinggal di pulau ini. Selain sebagai pusat konservasi oceanografi, juga untuk memanjakan wisatawan yang hobi snorkeling menikmati keindahan di bawah laut. Anda dapat melakukan aktivitas snorkeling di sekitar Pulau Pari dengan mudah.
Bisa dibilang Pulau Pari sudah menjadi tempat wisata andalan di Kepulauan Seribu. Anda bisa menemukan permainan air, warung makan, tempat ibadah, dan penginapan dengan mudah. Penginapan yang ada di Pulau Pari umumnya adalah homestay milik penduduk setempat.
Ada yang jadi satu dengan pemilik rumah ataupun rumah yang khusus disewakan untuk para wisatawan menginap. Waktu yang terbaik untuk menikmati keindahan alam Pulau Pari adalah pada Maret – Oktober. Pada bulan tersebut, cuaca cenderung cerah dan tidak banyak angin kencang yang kadang dapat memicu badai.
Tertarik berwisata ke Pulau Pari? Anda bisa melakukan perjalanan laut dari Pelabuhan Muara Angke. Biasanya, kapal berangkat setiap dua kali sehari, yakni pukul 07.00 WIB dan 14.00 WIB. Harganya sekitar Rp40.000 per orang dengan waktu tempuh sekitar dua jam, tergantung keadaan cuaca dan gelombang laut.
Jika ingin yang lebih aman dan nyaman, Anda bisa naik kapal melalui Pelabuhan Marina, Ancol. Harganya sekitar Rp150.000 - Rp170.000 per orang dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam. Meski lebih mahal, tapi sebanding dengan kenyamanan dan waktu tempuh yang lebih singkat.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait
