Kairo, iNewsSerpong.id - Pihak berwenang berhasil mengungkap kasus pencurian gelang emas berusia lebih dari 3.000 tahun yang dikenakan oleh Firaun Psusennes I dari Dinasti ke-21, dicuri dari Museum Mesir, Kairo.
Artefak bersejarah tersebut, yang merupakan warisan nasional Mesir, dijual dengan harga sangat rendah, yakni 180.000 pound Mesir atau sekitar Rp 62 juta.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Mesir, pencurian ini direncanakan oleh seorang ahli restorasi museum yang memanfaatkan kartu akses khusus untuk mengambil gelang dari brankas laboratorium restorasi pada 9 September lalu.
Gelang Kuno Hilang Sejarah
Setelah mencuri, pelaku menghubungi rekannya, seorang pengrajin perak di Distrik Sayyida Zeinab, dan menjual gelang tersebut kepada pengrajin emas di kawasan perhiasan Kairo seharga Rp 62,2 juta.
Pemilik kemudian menjualnya kembali dengan harga sedikit lebih tinggi, sekitar Rp 67 juta. Namun, gelang kuno ini akhirnya dilebur dan dicetak ulang menjadi ornamen lain, menghilangkan nilai sejarahnya selamanya.
Pasukan keamanan Mesir berhasil menangkap tiga tersangka setelah mengeluarkan surat perintah penangkapan.
Dalam interogasi, mereka mengakui pencurian tersebut. Polisi juga menyita hasil penjualan gelang tersebut.
Warisan Budaya Mesir kuno
Artefak seberat 600 gram itu baru dilaporkan hilang pada 13 September, setelah petugas museum tidak menemukannya di tempat penyimpanan.
Padahal, gelang emas murni tersebut seharusnya dibawa ke Roma, Italia, untuk dipamerkan sebagai salah satu koleksi warisan budaya Mesir kuno.
Pencurian dan penghancuran gelang Firaun ini dianggap sebagai kehilangan besar bagi Mesir dan dunia oleh para arkeolog.
Artefak ini bukan sekadar perhiasan emas, tetapi juga merupakan saksi bisu sejarah peradaban Mesir kuno yang kini tidak dapat dikembalikan ke bentuk aslinya. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait
