JAKARTA, iNewsSerpong.id - Di momen Nuzulul Quran yang diperingati setiap tanggal 17 Ramadan, muncul pertanyaan berapa lama Alquran diturunkan? Berikut ini penjelasan lengkapnya.
Bertepatan dengan turunnya Alquran dari Baitul Izzah ke Bumi. Peristiwa ini disebut Nuzulul Quran, yakni kitab suci Alquran merupakan diturunkan sebagai wahyu dari Allah Subhanahu wa ta'ala kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam selama 23 tahun.
Sebagaimana telah MNC Portal himpun, Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam melalui perantara Malaikat Jibril di Gua Hira pada tahun ke-41 dari kelahiran Nabi. Saat itu Nabi menerima wahyu lima ayat dari Surat Al Alaq.
Diturunkannya Alquran ini dilakukan secara berangsur-angsur dan tidak semerta-merta sekaligus, yakni tepatnya selama 23 tahun. Menurut Manna Al-Qaththan, terdapat pendapat sejumlah mazhab mengenai proses turunnya Alquran.
Pertama, menurut Ibnu Abbas, turunnya Alquran terjadi secara sekaligus ke Baitul Izzah di langit untuk menunjukkan kepada para malaikat betapa besarnya malam ini.
Kedua, pendapat lainnya dari Al-Syabi menyebutkan bahwa awal turunnya Alquran dimulai pada malam lailatul qadar di bulan Ramadan.
Ketiga setelah itu, turun secara bertahap sesuai dengan peristiwa yang mengiringinya selama 23 tahun. Alquran diturunkan secara bertahap sesuai dengan peristiwa di masa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Hal ini bukan tanpa sebab, tapi dengan tujuan memantapkan dan memperteguh dakwah Rasulullah.
Turunnya Alquran yang disampaikan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, tertulis dalam Surat Al Baqarah Ayat 185. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
شَهۡرُ رَمَضَانَ الَّذِىۡٓ اُنۡزِلَ فِيۡهِ الۡقُرۡاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الۡهُدٰى وَالۡفُرۡقَانِۚ فَمَنۡ شَهِدَ مِنۡكُمُ الشَّهۡرَ فَلۡيَـصُمۡهُ ؕ وَمَنۡ کَانَ مَرِيۡضًا اَوۡ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنۡ اَيَّامٍ اُخَرَؕ يُرِيۡدُ اللّٰهُ بِکُمُ الۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيۡدُ بِکُمُ الۡعُسۡرَ وَلِتُکۡمِلُوا الۡعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمۡ وَلَعَلَّکُمۡ تَشۡكُرُوۡنَ
Shahru Ramadaanallaziii unzila fiihil Qur'aanu hudal linnaasi wa baiyinaatim minal hudaa wal furqoon; faman shahida minkumush shahra falyasumhu wa man kaana mariidan aw 'alaa safarin fa'iddatum min ayyaamin ukhar; yuriidul laahu bikumul yusra wa laa yurii
Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."
Ustadz Adi Hidayat Lc MA mengatakan bahwa Alquran diturunkan sebagai kitab suci yang tidak pernah bosan dibaca setiap harinya. Khususnya saat melaksanakan sholat, Al Fatihah akan menjadi surat yang wajib dibaca.
"Terus dibaca. Mana ada orang yang bosan baca Al Fatihah," ujarnya dikutip dari kanal YouTube Adi Hidayat Official.
Tidak hanya itu saja, Ustadz Adi Hidayat mengatakan terdapat keistimewaan lainnya yaitu Alquran diturunkan sebagai obat dari segala obat. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Al Isra Ayat 82:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الۡـقُرۡاٰنِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَّرَحۡمَةٌ لِّـلۡمُؤۡمِنِيۡنَۙ وَلَا يَزِيۡدُ الظّٰلِمِيۡنَ اِلَّا خَسَارًا
Wa nunazzilu minal quraani maa huwa shifaaa'unw wa rahmatul lilmu;miniina wa laa yaziiduz zaalimiina illaa khasaaraa
Artinya: "Dan Kami turunkan dari Alquran (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zhalim (Alquran itu) hanya akan menambah kerugian."
Wallahu a'lam bishawab. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait