JAKARTA, iNewsSerpong.id – Bursa di kawasan regional tersebut tak mampu mempertahankan posisi di zona hijau. Pasar modal Asia kembali bergerak di zona merah pada perdagangan Senin (20/6).
Indeks MSCI’s Asia Pasifik, tidak termasuk Jepang, turun 0,8 persen dan Nikkei Tokyo melemah 1,4 persen.
Indeks China Blue Chips (CSI300) masih bergerak stabil. Itu lantaran Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tengah mempertimbangkan untuk menghapus beberapa tarif dagang dengan China.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini dibuka menguat pada perdagangan Senin (20/6/2022).
Tepat pukul 09:01 WIB, indeks acuan langsung naik 0,23% ke level 6.944,31. Terdapat 165 saham menguat, 94 saham melemah, dan 228 lainnya stagnan. Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp288,65 miliar dari 607,23 juta saham yang diperdagangkan.
Meski begitu, pasar di Asia cenderung bergerak melemah akibat kekhawatiran terhadap langkah bank sentral yang agresif untuk mengatasi inflasi. Jika inflasi tidak diatasi, ekonomi global bakal masuk ke dalam resesi ekonomi.
“Volatilitas pasar masih akan terjadi... Pada kondisi saat ini, sulit untuk melihat keberuntungan sampai kami melihat adanya bukti yang meringankan dalam tekanan inflasi,” ujar Strategist di NAB, Rodrigo Catril, seperti dikutip dari Reutres pada Senin (20/6/2022).
Adapun bursa saham di AS sempat mengalami reli setelah The Federal Reserve (The Fed) memerangi tingkat inflasi yang tinggi dengan menaikan suku bunga. Penguatan pasar modal di Negeri Paman Sam itu juga disinyalir karena libur yang akan datang.
Bursa berjangka Nasdaq bergerak mendatar dengan cepat. Sebelumnya sempat naik lebih dari 1 persen. Sementara itu, indeks berjangka S&P 500 melemah 0,2 persen, posisi lebih baik dari penurunan hampir 6 persen pada pekan lalu.(*)
Editor : A.R Bacho