get app
inews
Aa Read Next : Sri Mulyani Pilih Bungkam, Saat Ditanya Kesiapan jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024 di MK

Menkeu Sri Mulyani Sebut Total Aset RI Capai Rp11.454,6 T Hingga Akhir 2021

Kamis, 30 Juni 2022 | 14:09 WIB
header img
Sri Mulyani: Total Aset RI Capai Rp11.454,6 T hingga Akhir 2021 (Dok.MNC)

JAKARTA,iNewsSerpong.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, aset negara sebesar Rp11.454,6 triliun dalam neraca akhir tahun per 31 Desember 2021.

"Posisi keuangan pemerintah ditunjukkan dalam neraca akhir tahun per 31 Desember 2021 yang terdiri dari aset sebesar Rp11.454,6 triliun, dimana posisi kewajiban pemerintah Rp7.538,3 triliun, dan ekuitas adalah sebesar Rp3.916,3 triliun," ujar Sri dalam rapat paripurna DPR RI ke-26 di Jakarta, Kamis(30/6/2022).

Selain itu Sri Mulyani juga sampaikan terkait laporan perubahan saldo anggaran lebih (LP SAL), dimana SAL awal tahun 2021 adalah sebesar Rp388,1 triliun. 

Sesudah memperhitungkan penggunaan SAL sebesar Rp143,9 triliun, SILPA dan penyesuaian SAL, maka kondisi SAL akhir tahun 2021 adalah sebesar Rp337,7 triliun.

Sri Mulyani juga mengatakan terdapat peningkatan kewajiban pemerintah pada tahun 2021 yang sebagian besar berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dan ini digunakan untuk mendanai pelaksanaan program Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) dan kegiatan prioritas lain termasuk pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Dalam laporan operasional (LO) 2021 disampaikan bahwa pendapatan operasional sebesar Rp2.234,2 triliun, beban operasional Rp2.957,4 triliun, yang membentuk defisit kegiatan operasional sebesar Rp723,2 triliun," ungkap Sri.

Di samping itu, terdapat surplus dari kegiatan non-operasional sebesar Rp65,9 triliun sehingga membentuk defisit laporan operasional tahun 2021 sebesar Rp657,2 triliun. Laporan arus kas tahun 2021 memberikan informasi mengenai arus penerimaan dan arus pengeluaran kas negara selama tahun 2021. Arus kas bersih dari aktivitas operasi adalah sebesar minus Rp535,9 triliun. Aktivitas investasi minus Rp383,8 triliun, aktivitas pendanaan sebesar Rp1.016,4 triliun serta aktivitas transitori sebesar Rp39,3 triliun.

"Arus kas bersih dari investasi bernilai negatif mencerminkan adanya upaya pemerintah untuk melakukan langkah investasi terutama untuk mendukung berbagai proyek pembangunan infrastruktur," sambung Sri. 

Dalam laporan perubahan ekuitas, ekuitas awal sebesar Rp4.473,2 triliun. Sesudah memperhatikan defisit laporan operasional sebesar Rp657,2 triliun, penyesuaian yang langsung menambah atau mengurangi ekuitas sebesar Rp100 triliun dan transaksi antar entitas sebesar Rp0,3 triliun, maka posisi ekuitas pemerintah di akhir tahun 2021 adalah sebesar Rp3.916,6 triliun.(*) 

Editor : A.R Bacho

Follow Berita iNews Serpong di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut