get app
inews
Aa Read Next : Awal Pekan,  IHSG Terkoreksi 0,01 Persen ke 6.879

IPO Bangun Karya Perkasa Jaya (KRYA), Sempat Mendekati ARA

Senin, 25 Juli 2022 | 10:40 WIB
header img
Saham Bangun Karya Perkasa (KRYA) berfluktuatif saat listing perdana di BEI, Senin (25/7/2022)(Dok.MNC)

JAKARTA,iNewsSerpong.id - Pergerakan Harga saham PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) nyaris menyentuh Auto Reject Atas (ARA) pada debut perdana di bursa efek Indonesia Senin (25/7/2022).

Emiten konstruksi baja itu dibuka melejit 34,40% di Rp168, mendekati batas auto rejection atas (ARA), dari harga perdana initial public offering (IPO) di Rp125.

Beberapa menit berselang, tepat pukul 09:13 WIB, KRYA terkena aksi jual, sebesar 2,40% di Rp122. Sebanyak 382,22 juta saham KRYA ditransaksikan dengan nilai mencapai Rp52,60 miliar.

Adapun frekuensi perdagangan mencapai 28.611, dan membuat KRYA menjadi salah satu emiten yang paling aktif ditransaksikan sejak bel pembukaan.

Menurut prospektusnya, KRYA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi baja dan konstruksi umum seperti infrastruktur jalan, jembatan, dermaga serta berpengalaman lebih dari 15 tahun.

Dalam 15 tahun sejak pendirian, Bangun Karya telah menjadi mitra dengan Pihak Perusahaan Swasta maupun Badan Usaha Milik Negara/Daerah.

KRYA melepas sebanyak 325 juta saham baru atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai Rp125 per saham. Adapun perseroan membidik dana IPO sebanyak Rp40 miliar.

Selain melepas saham ke investor umum, KRYA juga melaksanakan program alokasi saham karyawan atau employee stock allocation (ESA) dengan mengalokasikan sebanyak-banyaknya 1.625.000 saham atau sebesar 0,50% dari jumlah saham yang dikeluarkan dalam penawaran umum perdana.

Bangun Karya juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 162,5 juta waran seri I atau sebesar 12,50% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja, antara lain sekitar 45,90% untuk pembangunan gudang digital. Sekitar 54,10% untuk biaya penyediaan bahan baku material, biaya pembelian perlengkapan kerja, biaya perawatan mesin beserta perangkat pendukungnya. 

Sedangkan, dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, maka akan digunakan untuk penambahan modal kerja perseroan, antara lain untuk biaya penyediaan bahan baku material, biaya pembelian perlengkapan kerja, dan biaya perawatan mesin beserta perangkat pendukungnya.(*)

 

 

Editor : A.R Bacho

Follow Berita iNews Serpong di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut