get app
inews
Aa Text
Read Next : Jokowi Pakai Kemeja Kuning di Munas Golkar, Bahlil Lahadalia: Saya Kira Kader Baru

Menteri Bahlil, Akuisisi Tidak Diharamkan Selama B2B Masuk dan Transparan

Kamis, 02 Desember 2021 | 11:10 WIB
header img
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan rencana akuisisi perusahaan mobil listrik milik asing, tidak berpotensi merugikan keuangan negara. Foto.Dok

JAKARTA,iNewsSerpong.id  - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan rencana akuisisi perusahaan mobil listrik milik asing, tidak berpotensi merugikan keuangan negara.     

Pemerintah melalui Indonesian Batery Corporation (IBC) mengkaji akuisisi Street Scooter, sebuah perusahaan mobil listrik milik Deutsche Post DHL Group, Jerman. Rencana ini dipastikan tidak akan merugikan Negara.

Namun ditengah proses negoisasi ini, Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menilai akuisisi perusahaan mobil listrik asal Jerman yang akan dilakukan oleh Indonesia Battery Corporation (IBC) adalah tidak layak.

Bahli Lahadalia kemudian menegaskan bahwa proses tersebut dilakukan secara matang dan terukur, sehingga tidak akan merugikan negara.    

“Kita melakukannya lewat kajian, lewat rapat, bukan omongan-omongan di pinggir jalan,” kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Jakarta, Kamis (2/12/2021).

Bahlil juga menyinggung apabila ada oknum yang menghambat pengembangan mobil listrik sebaiknya mundur. Ia menjelaskan, langkah akuisisi perusahaan mobil listrik asal Jerman sudah lebih baik daripada membuat pabrik asli dalam negeri.

“Bangun sendiri atau akuisisi yang sudah punya. Kalau bangun sendiri saya melihatnya itu masih butuh waktu. Maka opsinya adalah akuisisi. Akuisisi sesuatu yang tidak diharamkan selama business to business-nya masuk dan transparan,” katanya.

Sebelumnya Bahlil Lahadalia mengungkap bahwa ada oknum yang mencoba menghambat pengembangan mobil listrik di Indonesia. Sejumlah oknum itu di antaranya pejabat, BUMN hingga pengusaha.

"Kepada pengusaha, pejabat atau oknum di BUMN yang tidak setuju dengan transformasi ekonomi ini saya harap untuk mundur," ujar Bahlil.(*)

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut