get app
inews
Aa Read Next : TKDN Penuhi Syarat Insentif, Wuling Cloud EV Diproduksi Lokal di Indonesia

Gaikindo Sambut Perpanjangan Insentif DP 0 Persen, Industri Otomotif Diharap Lebih Ekspansif

Selasa, 08 November 2022 | 15:09 WIB
header img
Perpanjangan Insentif DP 0 Persen Picu Industri Otomotif Lebih Ekspansif. (Foto: MNC Media)

JAKARTA,iNewsSerpong.id - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyambut baik kebijakan perpanjang insentif down payment (DP) 0 persen untuk kredit pembelian kendaraan bermotor baik motor atau mobil hingga Desember 2023.

Sekjen Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara mengatakan, hal itu bisa mendorong para produsen otomotif memproduksi tipe-tipe baru dengan kualitas yang baik dan harga terjangkau. 

"Kebijakan relaksasi ini memunculkan upaya untuk produsen mengeluarkan tipe-tipe baru yang lebih baik dan tentunya lebih terjangkau. Mungkin bisa mengeluarkan Compact SUV yang ukurannya lebih kecil," ujarnya saat berdialog di IDX Channel, Selasa (8/11/2022).


Selain itu, lanjut Kukuh, kebijakan ini juga bisa membuat masyarakat naik kelas. Dari yang sebelumnya hanya mampu memiliki mobil tipe A, namun karena nanti produsen akan mengeluarkan tipe baru dengan harga terjangkau, sehingga masyarakat bisa mengganti mobil lamanya dengan mobil tipe terkini.

"Kalau dulu masyarakat yang ingin membeli mobil di bawah Rp300 juta itu hanya 1 pilihan, yaitu mobil LCGC, namun kemarin dengan adanya perpanjangan kebijakan DP 0%, menyebabkan muncul pilihan-pilihan baru dan masyarakat bisa dibilang jadi naik kelas. Yang dulunya punya mobil jenis A, tapi sekarang punya pilihan yang lebih banyak lagi," terangnya. 


Adapun dampak positif dari kebijakan perpanjangan DP 0 % ini, kata Kukuh, bisa meningkatkan kepemilikan mobil di Indonesia. Sebab, dari catatannya, dari sebanyak 279 juta penduduk rasio kepemilikan mobilnya masih relatif rendah dibandingkan negara negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand. 


"Berulang kali kami sampaikan rasio kepemilikannya masih 99 mobil per 1.000 penduduk. Dibandingkan Malaysia yang sudah 490 mobil per 1.000 penduduk kemudian juga Thailand yang merupakan pesaing terberat itu sudah 270 mobil per 1.000 penduduk. Sedangkan kita masih jauh," papar dia. 


Oleh karena itu, Kukuh bilang, penting kebijakan ini kemudian ditambah dengan bonus demografi Indonesia bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan rasio kepemilikan mobil yang masih jauh dari yang diharapkan.(*) 

 

Editor : A.R Bacho

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut