JAKARTA, iNewsSerpong.id - Berbagai negara di dunia tentunya memiliki satu pulau. Biasanya, pulau identik dengan pemandangan indah dan eksotis.
Namun, hal tersebut tidak berlaku di negara ini. Tepatnya di antara perbatasan Kenya dan Uganda. Di sini, ada satu pulau terpadat di dunia. Saking padatnya, rumah-rumah tampak bertumpuk-tumpukan. Penduduk yang tinggal di pulau tersebut juga bekerja sebagai nelayan.
Penasaran ingin tahu seperti apa pulau terpadat ini? Berikut ulasannya dirangkum pada Kamis (24/11/2022).
Migingo merupakan pulau yang dipadati oleh tumpukkan rumah. Bahkan saking padatnya, hampir tidak ada celah atau tersedia lahan kosong. Lantas apa itu Pulau Migingo? Mengapa bisa sampai padat dengan tumpukkan rumah yang tidak beraturan?
Pulau Migongo berlokasi di perbatasan antara Kenya dan Uganda. Lebih tepatnya, di Danau Victoria yang merupakan danau tropis. Di dalamnya menampung hunian yang sangat padat. Luasnya hampir seperempat hektare atau setara 2.000 meter persegi sama halnya dengan lapangan sepakbola. Jika dilihat dari kejauhan, pulau ini seperti ditumpuk oleh bangunan rumah karena benar-benar sangat padat. Sakingnya menumpuknya, tampak terlihat sesak.
Tempat Terpadat di Dunia
Penduduk di Pulau Migingo kini mencapai lebih dari 1.000 jiwa. Menariknya lagi, pulau ini masuk ke dalam kawasan terpadat di dunia. Selain itu, penduduk dari Pulau Migingo rata-rata berjualan hasil ikan tangkapan nelayan. Salah satu ikan yang banyak ditemui di Pulau Migingo adalah ikan perch, yang mana sering dikirim ke negara-negara Eropa.
Asal Usul Pulau Migingo
Tahukah Anda, Pulau Migingo mulanya ditemukan nelayan, yakni mereka adalah penduduk Kenya. Mereka menetap di pulau kecil bertujuan untuk mencari ikan nile perch sejak awal 1990. Hasil tangkapannya tersebut kemudian dijual dan sebagiannya lagi untuk dikonsumsi sehari-hari. Kabar melimpahnya ikan nile perch ini, lantas terdengar oleh nelayan-nelayan lain yang dekat dengan Pulau Migingo.
Kemudian para nelayan itu berbondong-bondong datang, lalu mencari serta menangkap ikan yang sama. Oleh karena itu lambat laun Pulau Migingo ini semakin banyak didatangi para pendatang, khususnya nelayan. Hingga kini kawasan tersebut padat dihuni warga mayoritas berprofesi sebagai nelayan.
(*)Editor : Syahrir Rasyid