BEIJING, iNewsSerpong.id - Seorang perempuan di Anhui, China, membuat netizen geregetan. Bagaimana tidak, perempuan bernama Pan itu sebenarnya pengusaha sukses dengan penghasilan sekitar 100.000 yuan atau sekitar Rp218 juta per bulan. Meski demikian dia memilih tinggal di kontrakan kecil.
Lantas kemana uangnya dihabiskan?
Dikutip dari Eva.vn Pan memberikan hampir semua uangnya untuk kebutuhan adik-adiknya. Dia tak punya rumah, mobil, apalagi hidup bermewah-mewahan. Tak ada pula uang yang ditabung perempuan 32 tahun itu. Pan hanya mengambil untuk kebutuhan sehari-hari dan modal usaha, sisanya diberikan untuk dua adiknya, laki-laki dan perempuan.
Dia lahir sebagai anak sulung dari keluarga miskin di kampung. Ayahnya menderita sakit parah sehingga tak bisa lagi mencari nafkah. Saat kecil, Pan ingat betul keluarganya kesulitan makan dan mendapat pakaian. Bahkan keluarganya harus meminta beras ke tetangga. Oleh karena kondisi keuangan keluarga, Pan memutuskan tak melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya dan memilih bekerja.
Pan pernah merasakan bekerja sebagai buruh pabrik garmen di usia remaja, sebelum pindah ke produsen biji wijen di Jiangsu. Namun majikannya tak sanggup membayar gaji, sehingga dia keluar. Meski demikian, inilah awal kesuksesannya.
Sebelum Pan keluar, majikan membagikan cara membuat kue wijien secara manual. Ilmu itu benar-benar diterapkan sehingga bisa membuat kue sendiri. Pan lalu menjualnya dengan menggunakan gerobak keliling.
Pada 2012, Pan dikenalkan dengan pria dari kampung yang sama hingga menikah. Sejak itu Pan dan suaminya semakin rajin menjual kue wijen. Namun usia pernikahan mereka hanya bertahan setahun, sang suami tak bisa menerima Pan cenderung membantu keluarganya, ketimbang dirinya. Mereka berecerai setelah memiliki satu anak yang kini berusia 9 tahun.
Setelah itu Pan semakin terpacu. Dia kemudian membuka toko roti, bangun setiap pukul 04.00 dan bekerja sampai pukul 23.00. Bahkan Pan tak pernah libur sejak 4 tahun terakhir demi menjaga kelangsungan bisnisnya. Dari kerja kerasnya, Pan bisa menghasilkan 100.000 yuan per bulan.
Dari penghasilannya itu, Pan membesarkan adiknya hingga berkuliah kemudian bekerja di bengkel mobil setelah lulus. Setelah itu adiknya pindah bekerja ke Nanjing. Namun Pan memanggilnya pulang untuk membantunya bekerja di pabrik roti. Meski sang adik sudah mandiri, Pan tetap memberinya berbagai fasilitas sebagai bentuk rasa sayang. Rumah dan mobil diberikan untuk adiknya.
Kisah Pan diangkat dalam pemberitaan media lokal pada akhir November lalu hingga menjadi viral. Para netizen terpecah, ada yang memuji dan memgkritiknya.
"Mengurus keluarga dan adik memang baik, tapi apa pantas mengorbankan segalanya? Mengapa Anda memberikan kebahagiaan Anda untuk adik? Anda juga punya anak berusia 9 tahun? kata seorang pengguna di media sosial.
(*)Editor : Syahrir Rasyid