get app
inews
Aa Text
Read Next : PT Nusantara Halid  Komitmen Penuh Wujudkan Program Swasembada Pangan Pemerintah  

Kaesang dan Erina Manfaatkan Aplikasi Elsimil, Ternyata Ini Manfaatnya

Sabtu, 10 Desember 2022 | 09:19 WIB
header img
Kaesang dan Erina memanfaatkan aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil) yang dikembangkan oleh BKKBN dan Kementerian Agama. Foto: Ist

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Kaesang dan Erina memanfaatkan aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil) yang dikembangkan oleh BKKBN dan Kementerian Agama.
 
Aplikasi Elsimil adalah aplikasi edukasi untuk mencegah stunting pada anak-anak.

“Saya sudah men-download dan mengisi semua kuesioner di aplikasi Elsimil. Sangat mudah dan jelas informasinya,” kata Erina dalam Media Center Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dikutip Jumat (9/12/2022)

Erina mengatakan penggunaan aplikasi tersebut mudah. Dari hasil kuisioner (berisi pertanyaan), ia mendapatkan hasil yang ideal untuk hamil.

Seluruh kuesioner dalam aplikasi Elsimil yang dikembangkan BKKBN, menurut Erina sebagai langkah untuk pencegahan stunting dari hulu. Penggunaan aplikasi Elsimil, dikatakan sangat perlu untuk calon pengantin atau calon ibu untuk merencanakan kehamilannya.

“Banyak informasi yang dibutuhkan oleh calon pengantin maupun calon ibu yang mempersiapkan kehamilan setelah menikah ada di dalam aplikasi Elsimil,” jelas Erina.

Perlu diketahui, data yang dimasukkan dalam aplikasi Elsimil calon pengantin berupa usia, status gizi, berat dan tinggi badan, ukuran lingkar lengan atas dan lingkar perut, kadar hemoglobin (Hb) dan perilaku lain seperti perokok atau tidak.

Hal ini pun mendapatkan apresiasi dari Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, kepada Kaesang dan Erina dalam persiapan dan perencanaan membangun rumah tangga mereka dengan melakukan prekonsepsi, yakni mengisi aplikasi Elsimil.

Kuesioner dalam aplikasi Elsimil ialah skrining awal, terhadap risiko bayi yang dilahirkan dalam kondisi stunting.

“Risiko stunting itu terjadi sejak pembuahan dalam rahim ibu, delapan minggu atau 56 hari itu sudah bisa diprediksi terjadinya stunting. Pencegahan stunting hanya dapat dilakukan pada 1.000 hari pertama kehidupan, yakni 270 hari dalam kandungan dan 730 hari atau anak sampai usia dua tahun,” kata Hasto yang juga dokter spesialis obstetric dan gynecologi serta pakar bayi tabung ini.

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut