JAKARTA, iNewsSerpong.id - Nabi palsu wanita Sajah binti Al-Harits pernah membawa pasukannya untuk menggempur nabi palsu lainnya yakni Musailimah Al Kadzdzab.
Ustadz DR. Firanda Andirja, MA pun menuliskan tentang sepak terjang Sajah binti Al Harits.
Ustaz Firanda Andirja mengisahkan sebagai berikut:
Sajah binti Al Harits adalah seorang wanita yang mengaku sebagai nabi. Ketika pasukan Khalid bin Al-Walid datang membawa pasukannya untuk menyerang Musailimah Al-Kadzdzab, ternyata Sajah juga datang membawa pasukannya ingin bertemu Musailimah.
Musailimah pun takut akan diserang oleh 2 pasukan sekaligus. Akhirnya dia berkata kepada Sajah untuk bertemu dengannya secara 4 mata.
Musailimah pun menyiapkan kemah dan diberi wewangian yang sangat indah, Sajah pun masuk dan mereka akhirnya berbincang berdua. Musailimah bertanya kepada Sajah, “adakah wahyu turun kepadamu?”.
Sajah pun menjawab, “apakah wanita harus terlebih dahulu yang memulai? Maka silahkan lelaki dahulu yang memulai”. Musailimah pun menyebutkan wahyu yang turun kepadanya,
أَلَمْ تَرَ إِلَى رَبِّكَ كَيْفَ فَعَلَ بِالْحُبْلَى؟ أَخْرَجَ مِنْهَا نَسَمَةً تَسْعَى، مِنْ بَيْنِ صِفَاقٍ وَحَشَا. قَالَتْ: وَمَاذَا؟ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ خلق للنساء أَفْرَاجَا، وَجَعَلَ الرِّجَالَ لَهُنَّ أَزْوَاجًا،
“Tidakkah kau lihat kepada Rabbmu bagaimana Rabbmu bertindak kepada wanita hamil? Sesungguhnya wanita hamil mengeluarkan nyawa yang keluar dari isi perut”.
Lalu Sajah bertanya kembali: “dan wahyu apalagi?”. Musailimah menjawab: “Sesungguhnya Allah menciptakan bagi para wanita wanita vagina-vagina dan menjadikan bagi mereka para lelaki sebagai pasangan mereka….” (2)
Dia menyebutkan perkataan-perkataan amoral lainnya yang dia anggap sebagai wahyu.
Intinya akhirnya Sajah bersaksi bahwa Musailimah adalah benar-benar seorang nabi. Lalu mereka berdua pun menikah, setelah itu Sajah kembali kepada kaumnya dan dengan gembira dia mengabarkan kepada kaumnya bahwa Musailimah telah menikahinya.
Kaumnya pun berkata kepada Sajah: wahai Sajah apa mahar yang diberikan Musailimah kepadamu?
Akhirnya kaumnya memerintahkan Sajah untuk kembali kepada Musailimah untuk meminta mahar kepadanya.
Musailimah pun mengatakan bahwa mahar yang ia berikan kepada dia dan kaumnya adalah bahwasanya tidak ada shalat Isya dan shalat subuh untuk mereka.
Namun di akhir penghujung hayatnya Sajah sadar dan dia kembali kepada Islam. Allah Ta'ala memberikannya hidayah dan Islamnya pun semakin bagus. Inilah kisah seorang wanita yang mengaku nabi dan akhirnya bertobat.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta