Rumah tapak tetap yang paling diminati konsumen. (Foto : BSD City)
TANGERANG RAYA, iNewsSerpong.id - Tak pernah terbayangkan kawasan BSD City menjelma menjadi kota mandiri. Bahkan pengembang dibawah payung Sinar Mas Land itu mengklaim sebagai smart city.
Dalam 34 tahun terakhir, manajemen BSD City telah melapas hunian tak kurang dari 200 ribu. "Sekitar 3 ribu unit rumah tapak per tahun, dan ada umumnya rumah dijadikan tempat tinggal" papar Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk, Hermawan Wijaya.
Hermawan menegaskan, masyarakat rata-rata beli rumah bukan untuk disewakan, tapi di tempati, bisa jadi itu rumah pertama, kedua atau ketiga mereka. "Tapi yang menarik, kita jual rumah plus furniture dengan harga Rp1-2 miliar," sambungnya.
Kawasan BSD City telah berkembang menjadi kota mandiri dengan jumlah penghuni mencapai 500 ribu jiwa. Penjualan rumah tapak di kawasan ini pun terus tumbuh.
Pada 2022, penjualan perusahaan dengan kode saham BSDE berhasil melampaui target prapenjualan 2022 sebesar 14 persen, yakni sebesar Rp8,8 triliun. Jumlah ini lebih besar jika dibandingkan dengan target awal tahun Rp7,7 triliun.
"Prapenjualan residensial tercatat sebesar Rp5,1 triliun, yang mewakili kontribusi 58 persen dari total penjualan yang dicapai BSDE. Ini adalah prestasi yang signifikan bagi kami, menunjukkan permintaan yang kuat," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Real Estate Indonesia (REI), Hari Ganie mengatakan, pihaknya optimistis dengan bisnis properti 2023. Menurutnya, rumah tapak diminati karena untuk tempat tinggal.
"Pembangunan rumah tapak subsidi masih terfokus di kota-kota metropolitan di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi Selatan (Sulsel). Pembangunan rumah subsidi sesuai target, sebanyak 200 ribu unit pertahun," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia memperkirakan, akan ada kenaikan harga rumah subsidi tahun ini. Meski demikian, pihaknya optimis, rumah subsidi akan laris, karena kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal sangat tinggi.
Hal senada diungkapkan Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia. Menurutnya, daya beli masyarakat terhadap rumah subsidi atau rumah tapak pada 2023 ini sangat baik.
"Inflasi di Indonesia masih terkendali, bahkan cenderung turun. Saat ini rumah tapak aset yang paling aman. Saat yang paling tepat bagi pembeli untuk aset tanah, kantor dan apartemen," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Sabtu, 25 Februari 2023 - 16:19 WIB oleh Hasan Kurniawan dengan judul "Ada di Banten, Kawasan Properti Ini Berkembang Jadi Kota Mandiri | Halaman Lengkap".
Editor : Syahrir Rasyid