JAKARTA, iNewsSerpong.id - Terkuak deretan pekerjaan tak lazim yang ada di China. Seluruh profesi ini hampir tidak bisa ditemukan di banyak negara lain di dunia.
Kendati aneh, beberapa pekerjaan ini justru cukup menjanjikan karena tidak semua orang mampu atau bersedia melakukannya. Adapun lima pekerjaan tak biasa di China adalah sebagai berikut.
Pekerjaan tak lazim yang ada di China
1.Polisi nenek-nenek
Tak seperti polisi pada umumnya, polisi nenek-nenek tidak bertugas memburu penjahat atau mengatur lalu lintas. Tugas sebenarnya dari profesi ini adalah untuk memastikan bahwa orang-orang di lingkungan mereka tetap berada di jalur yang benar, baik secara moral maupun budaya.
Polisi nenek-nenek memastikan bahwa yang muda menghormati yang lebih tua, pasangan tidak memiliki terlalu banyak anak, dan setiap orang berada di tempat yang seharusnya. Singkatnya, polisi nenek-nenek di China adalah polisi moral bagi lingkungannya..
2.Pengantre
Mengurus birokrasi memang menjadi hal yang sangat melelahkan dan menguras banyak waktu. Di sinilah, profesi sebagai pengantre hadir di China.
Mereka bertugas untuk mengantre di bank, pusat kesehatan, toko gawai, stasiun kereta api, toko desainer, dan lain sebagainya. Beberapa bisnis, khususnya restoran bahkan menyewakan jasa pengantre profesional.
3.Pelayat Palsu
Pelayat palsu adalah para profesional yang disewa untuk menangis di pemakaman orang lain demi menciptakan kesan bahwa mendiang orang tersebut populer dan sangat dicintai. Mereka juga bisa menjadi solusi apabila para kerabat tidak bisa datang ke sebuah pemakaman.
Bayaran yang diperoleh pelayat palsu mencapai sekitar USD400 atau Rp5,8 juta setiap kali datang menangis di pemakaman klien. Tradisi di Tiongkok tersebut sukses menarik daya tarik media internasional.
4.Pengumpul kotoran
China mengekspor miliaran ton pupuk yang terbuat dari kotoran manusia. Uniknya, terdapat pegawai yang bertugas mengumpulkan kotoran untuk kemudian diolah.
Profesi ini ternyata merupakan salah satu pekerjaan tertua di China. Walaupun terkesan menjijikkan, beberapa orang yang memiliki tingkat perekonomian di bawah rata-rata tetap memilih profesi tersebut.
Editor : Syahrir Rasyid