get app
inews
Aa Text
Read Next : Carlos Pena Sambut Baik Patrick Kluivert Tonton Persija Vs Dewa United

Lolos dari Maut meski Diracun, Itulah Komandan Pasukan Akhmat Checnya, Apti Alaudinov

Selasa, 04 Juli 2023 | 21:38 WIB
header img
Apti Alaudinov (kanan), komandan pasukan khusus Chechnya Akhmat bersama Ramzan Kadyrov (Foto: Telegram)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Profil Apti Alaudinov, komandan pasukan khusus Chechnya Akhmat, menarik diketahui. Nama pasukan Akhmat naik daun setelah pemberontakan tentara bayaran Rusia Wagner Group pada 24 Juni lalu. Akhmat menggantikan posisi Wagner dalam perang di Ukraina.

Aludinov merupakan perwira berpangkat mayor jenderal. Selain memimpin pasukan khusus Akhmat, dia juga menjabat wakil komandan Korps Angkatan Darat Ke-2. Jabatan lain yang diembannya adalah asisten pemimpin Badan Kerja Sama Penegakan Hukum Chechnya.

Perannya dalam perang di Ukraina sudah dimulai sejak 2022 setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan pengerahan pasukan ke Ukraina dalam operasi militer khusus. Seperti diketahui pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov menegaskan dukungannya terhadap Presiden Putin dalam perang di Ukraina.

Atas jasanya dalam perang di Ukraina, pria 50 tahun itu serta beberapa anggotanya pada Maret lalu diganjar penghargaan tertinggi dari Kremlin, Pahlawan Rusia serta Pahlawan Republik Rakyat Luhansk (LPR).

Sejak Ukraina melancarkan serangan pembalasan terhadap posisi Rusia, pasukan khusus Akhmat memainkan peran untuk menghambatnya. Bahkan Alaudinov menegaskan, unitnya siap untuk merebut wilayah-wilayah baru lainnya di Ukraina.

Namun pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov melaporkan pemindahan unit komando Akhmat ke Republik Rakyat Donetsk (DPR).

"Atas perintah panglima tertinggi angkatan bersenjata Rusia (Vladimir Putin), unit komando Akhmat telah dipindah ke daerah baru," katanya, dikutip dari TASS.

Sebagai komandan pasukan elite yang berperan di Ukraina, Alaudinov menjadi sasaran pembunuhan pada awal Februari lalu. Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov setelah itu membantah orang dekatnya itu tewas setelah diracuni.

Dalam pesan Telegram, Kadyrov menegaskan Alaudinov dalam kondisi baik, tidak ada alasan yang menyebutkan dia dalam kondisi yang mengancam nyawa. 

Alaudonov menerima surat 'pesan untuk jenderal' mengandung bubuk beracun. Seorang asisten yang pertama menerima surat itu telanjur memegang sehingga terpapar bubuk berbahaya tersebut. Beruntung dia keburu menyadari ada yang tak beres dengan surat itu lalu mencuci tangan dan rongga hidungnya. Alaudinov dan beberapa orang yang terdampak bubuk beracun, teermasuk asisten, lalu dilarikan ke rumah sakit di Moskow untuk menjalani perawatan.

“Secara paralel, ada penyelidikan atas upaya pembunuhan ini dan untuk mengidentifikasi mereka yang terlibat,” kata Kadyrov, saat itu.

Akhmat diambil dari nama ayah pemimpin Chechnya Kadyrov. Bagi penduduk Chechnya, menjadi tentara sudah seperti keharusan. 

Jurnalis Novaya Gazeta, dari media oposisi Rusia, Elena Milashina, mengatakan sebagian besar penduduk Chechnya adalah angota resimen dan batalyon di bawah yurisdiksi Garda Nasional atau Kementerian Pertahanan.

Namun dia menyebut tak semua personel pasukan Akhmat adalah warga asli Chechnya, melainkan banyak yang penduduk wilayah Rusia lainnya. 

Mereka bergabung melalui Universitas Pasukan Khusus Rusia.

(*)

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut