JAKARTA, iNewsSerpong.id – Dorna Sport penyelenggara FIM Road Racing World Championship Grand Prix (MotoG). Secara tegas menentang aturan karantina selama 14 hari. Bila itu dilakukan Pemerintah Indonesia,maka MotoGP Mandalika, Lombok terancam batal.
Melansir laman GP One, Direktur Utama Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta menegaskan bahawa pihaknya keberatan jika harus diwajibkan karantina karena bisa mengganggu kesiapan balapan.
"Kami tak akan menerima karantina. Jika mereka meminta kami untuk karantina 14 hari di negara tertentu, kami tidak akan pergi ke sana," kata Carmelo Ezpeleta.
MotoGP Mandalika Terancam Gagal, RI Ubah Aturan Karantina? (FOTO: MNC Media)
Kendati demikian, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengklarifikasi terkait aturan karantina di Indonesia bagi para pemain serta kru MotoGP 2022. Kedatangan para pemain nantinya akan dilakukan dengan mekanisme travel bubble, sehingga tidak perlu melakukan karantina selama 14 hari.
"Khusus pemain pembalap pendukung kru nantinya akan datang di pra musim (Februari) 900 orang dan Maret 2.500 orang. Jadi seperti yang dilakukan di Sepang Malaysia, saat ini kita juga melaksanakan travel bubble," kata Hadi dalam pertemuan secara daring pada Jumat (21/1/2022).
Lebih lanjut, Hadi mengatakan bahwa pemerintah akan menggunakan sistem bubble. Dikarenakan waktunya yang tidak memungkinkan jika para pemain beserta kru nya harus melaksanakan karantina layaknya wisatawan mancanegara (wisman) pada umumnya.
Para pembalap MotoGP. (Foto: MotoGP)
"Sistem karantinanya menggunakan sistem bubble. 5-6 Februari para pemain ada di Sepang Malaysia, 7 Februari mereka masuk ke Indonesia. Kalau harus karantina bablas karena dia harus di hotel enggak bisa melaksanakan kegiatan," paparnya.
Hadi menjelaskan, setelah para pemain selesai dengan urusan administrasi di bandara, mereka akan menuju ke hotel khusus yang sudah disterilkan 2 hari sebelum kedatangan. Setelah tiba, mereka akan dilakukan tes PCR. Selanjutnya, mereka akan dilakukan tes PCR atau antigen setiap dua hari sekali.
"Selama menjalani travel bubble, penonton tidak akan bisa bertemu dengan pemain. Segala fasilitas terkait dengan restoran atau pusat kebugaran juga sudah kami siapkan, jadi pemain dan kru enggak perlu keluar," tutup. (*)
Editor : A.R Bacho