YOGYAKARTA, iNewsSerpong.id - Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta mengadakan mimbar demokrasi di halaman Kampus ISI Yogyakarta pada Kamis (24/11/2023) sebagai bentuk protes terhadap politik dinasti dan kondisi demokrasi di Indonesia.
Dalam acara yang berjudul “Mahasiswa bersama Rakyat Tolak Politik Dinasti dan Pelanggaran HAM,” mereka menentang penggunaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai demokrasi, seperti batasan usia calon presiden-wakil presiden oleh Mahkamah Konstitusi dan tindakan pembungkaman serta kriminalisasi aktivis yang memperjuangkan demokrasi.
Dalam protes ini, mereka membentangkan sejumlah poster yang menyuarakan ketidakpuasan mereka dan mengkritik oligarki yang tercipta oleh Presiden Jokowi dalam upaya politik dinasti, yang dianggap mengabaikan etika serta lembaga negara demi ambisi pribadi.
Aliansi Jaga Demokrasi
Koordinator Umum Aliansi Jaga Demokrasi, Muhammad Suhud, menyatakan bahwa kegiatan ini mencerminkan kekhawatiran mahasiswa dan masyarakat Jogja terhadap isu-isu publik yang merusak demokrasi, terutama terkait putusan Mahkamah Konstitusi.
Selain melakukan orasi, para mahasiswa juga menandatangani spanduk besar sebagai bentuk perlawanan terhadap pembungkaman demokrasi. Mereka berencana melakukan roadshow ke seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk membangkitkan semangat mahasiswa dalam melawan pembungkaman demokrasi oleh rezim Jokowi.
Aliansi Jaga Demokrasi, melalui Humas mereka, Nur Rohman, menegaskan bahwa fokus mereka tidak hanya pada putusan Mahkamah Konstitusi, tetapi juga pada masalah penegakan hukum, kebebasan berekspresi, dan kriminalisasi aktivis.
Nur Rohman juga menyoroti janji Presiden Jokowi dalam menyelesaikan kasus pelanggaran HAM selama 10 tahun yang hingga saat ini belum tercapai. (*)
Artikel lengkap dapat dibaca di yogya.inews.id dengan judul “Ribuan Mahasiswa Jogja Gelar Mimbar Demokrasi Lawan Politik Dinasti.”
Editor : A.R Bacho