Pendaftaran Calon Kepala Sekolah Penggerak Angkatan 3 Dibuka Hingga 28 Febuari 2022
JAKARTA, Pendaftaran Calon Kepala Sekolah Penggerak Angkatan 3 Tahun 2023 dibuka sejak 19 Januari hingga 28 Febuari 2022. Ini sesuai lini masa yang telah ditetapkan oleh pelaksana Program Sekolah Penggerak (PSP).
Direktur Pendidikan Anak Usia Dini Kemendikbudristek, Dr Muhammad Hasbi dalam siaran pers mengatakan, seleksi tahap pertama dilakukan pada 27 Januari hingga 28 Febuari. Tahapan seleksi dilakukan dengan tim penilai akan mencermati dokumen registrasi, pengisian biodata atau curiculum vitae (CV), pengisian essay, dan unggahan dokumen.
Pengumuan hasil seleksi Tahap 1 akan berlangsung 4 April 2022. Proses tahapan seleksi selanjutnya setelah calon Kepala Sekolah Penggerak dinyatakan lulus seleksi tahap satu akan mengikuti proses seleksi tahap dua. Proses seleksi tahap dua akan berlangsung tanggal 9 April hingga 11 Juni 2022. Pada seleksi tahap dua calon akan mengikuti tes simulasi mengajar dan wawancara. Proses ini semua dilakukan secara daring dan tatap muka langsung.
Panitia tidak akan ditolerir segala bentuk kecurangan. Misalnya ada pihak yang ikut membantu menjawab pertanyaan. Pada 20 Juni hingga 4 Juli 2022 dilaksanakan verifikasi dan validasi data serta penilaian seleksi tahap 1. Setelah itu, pada 7 Juli hingga 14 Juli 2022 akan dilakukan rapat pleno kelulusan bagi calon kepala sekolah penggerak yang telah mengikuti seleksi.
Sekretaris Ditjen PAUD Dikdasmen, Dr Sutanto mengatakan, Program Sekolah Penggerak hanya akan memilih sekolah yang memiliki minat dan kemauan tinggi untuk bertransformasi. “Kita memilih sekolah di beragam tahap, ada tahap 1, ada tahap 2. Awal mereka bergabung dari program ini, kita memilih sekolah yang punya minat dan kemauan untuk bertransformasi. Kita akan memilih hati-hati berdasarkan minat kepala sekolah, bukan hanya negeri namun swasta,” ujarnya.
Harapannya, kata dia, Kemendikbudristek bisa mengukur seberapa jauh sekolah bisa berkembang dari posisi awal. Tujuan sekolah penggerak untuk melahirkan siswa dengan profil Pelajar Pancasila. “Sistem pendidikan kita akan berujung pada profil pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong-royong dan berkebhinekaan global,” ujarnya. (*)
Editor : Burhan