GAZA, iNewsSerpong.id – Korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober hingga kini nyaris mencapai 18.000 jiwa. Sementara itu hampir 50.000 orang terluka, menurut pembaruan data terakhir oleh Kementerian Kesehatan Palestina.
“Jumlah warga Jalur Gaza yang terbunuh akibat agresi Israel sejak 7 Oktober meningkat menjadi 17.997 orang, dengan 49.290 orang terluka,” kata Juru Bicara Kemenkes Palestina, Ashraf Qudra, dalam konferensi pers, Minggu (10/12/2023).
Pada 7 Oktober, Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dari Jalur Gaza. Serangan itu menewasakan 1.200 orang Israel, dan Hamas pun menawan 240 warga lainnya.
Pasukan zionis kemudian melancarkan serangan balasan hingga menewaskan belasan ribu warga sipil Gaza. Israel juga memerintahkan blokade total terhadap wilayah kantong Palestina itu.
Pada Jumat (8/12/2023), Amerika Serikat memveto resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang meminta agar dilakukannya gencatan senjata di Gaza.
Ini bukan kali pertama Washington DC memveto resolusi DK PBB terkait penghentian kekerasan di Gaza. Sebelumnya, pada pekan-pekan awal konflik Israel dan Hamas pada Oktober lalu, negara itu juga mengeluarkan sikap yang sama.
Amerika Serikat dan Israel menentang gencatan senjata, dengan dalih hal itu akan menguntungkan Hamas. Sementara zionis telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid