get app
inews
Aa Text
Read Next : Anak-Cucu BUMN Dilarang Ikut Tender di Bawah Rp15 Miliar

Tinjauan Islam dan Medis, Arti Telinga Kanan Berdenging

Sabtu, 23 Desember 2023 | 06:02 WIB
header img
Ikustrasi sakit telinga. (Medicalnewstoday)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Arti telinga berdenging sebelah kanan menurut Islam dan medis. Telinga berdenging sebelah kanan adalah suara yang tidak berasal dari luar telinga, tetapi hanya bisa didengar oleh diri sendiri.

Suara ini bisa berupa dengung, dzakar, klik, hissing, atau hum. Telinga berdenging sebelah kanan bisa mengganggu konsentrasi, tidur, dan kesehatan mental seseorang.

Dilansir dari laman Mayoclinic, telinga berdenging bisa jadi tanda gangguan pendengaran. Telinga berdenging atau tinnitus adalah kondisi di mana seseorang mendengar suara yang tidak berasal dari sumber eksternal. Suara tersebut bisa berupa dengungan, siulan, desisan, klik, atau bunyi lainnya. Tinnitus bisa bersifat sementara atau kronis, dan bisa terjadi pada satu atau kedua telinga.

Arti telinga berdenging sebelah kanan menurut Islam dan medis

Arti telinga berdenging sebelah kanan menurut medis

Tinnitus bukanlah penyakit, melainkan gejala dari masalah kesehatan lainnya, seperti gangguan pendengaran akibat usia, kerusakan saraf, infeksi telinga, penyumbatan telinga oleh kotoran, stres, atau paparan suara keras.

Tinnitus juga bisa disebabkan oleh beberapa obat, seperti aspirin, antibiotik, diuretik, atau antidepresan. Tinnitus bisa mengganggu kualitas hidup seseorang, terutama jika suaranya keras dan mengganggu. Tinnitus bisa menyebabkan kesulitan tidur, konsentrasi, komunikasi, dan aktivitas sehari-hari. 

Tinnitus juga bisa menyebabkan depresi, kecemasan, atau iritabilitas.
Untuk mendiagnosis tinnitus, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, tes pendengaran, dan tes pencitraan, seperti MRI atau CT scan. Dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan, obat-obatan yang dikonsumsi, dan tingkat stres seseorang.

Pengobatan tinnitus tergantung pada penyebabnya. Jika tinnitus disebabkan oleh kondisi yang bisa diobati, seperti infeksi telinga, penyumbatan telinga, atau efek samping obat, dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai. 

Jika tinnitus disebabkan oleh gangguan pendengaran, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan alat bantu dengar, implan koklea, atau terapi suara. Terapi suara adalah metode untuk mengurangi intensitas atau mengalihkan perhatian dari suara tinnitus dengan menggunakan suara lain yang lebih menyenangkan, seperti musik, suara alam, atau suara putih.

Selain pengobatan medis, ada beberapa cara untuk mengatasi tinnitus, antara lain:

  • Menghindari paparan suara keras yang bisa memperburuk tinnitus atau menyebabkan kerusakan pendengaran lebih lanjut.
  • Mengurangi stres yang bisa memicu atau memperparah tinnitus. Beberapa teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam, bisa membantu mengendalikan stres.
  • Mengubah pola makan yang bisa mempengaruhi tinnitus. Beberapa makanan atau minuman yang bisa memicu atau memperparah tinnitus adalah kafein, alkohol, garam, gula, atau aspartam.
  • Bergabung dengan kelompok dukungan atau konseling untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan saran dari orang-orang yang mengalami tinnitus.

Tinnitus adalah kondisi yang bisa dialami oleh siapa saja, terutama orang-orang yang berusia di atas 50 tahun. Tinnitus bisa mengganggu kesehatan fisik dan mental seseorang, sehingga penting untuk mencari bantuan medis jika tinnitus berlangsung lama, bertambah parah, atau mengganggu aktivitas sehari-hari

Arti telinga berdenging sebelah kanan menurut Islam

Denging telinga adalah pengalaman yang mungkin pernah dialami oleh setiap individu. Bunyi "nging" dalam telinga dapat muncul karena berbagai alasan seperti kotoran yang banyak, masuknya air, atau bahkan adanya penyakit tertentu. Sensasi telinga berdenging tentu dapat menyebabkan ketidaknyamanan. 

Namun, ada orang yang meyakini bahwa telinga yang berdenging merupakan pertanda bahwa seseorang sedang disebut oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam majlis tertinggi (malail a’laa), agar dia mengingat Rasulullah dan membaca sholawat. Bagaimana Islam memandang fenomena telinga berdengung? Apakah ada dalil yang berkaitan dengan telinga berdengung?

Peristiwa telinga kiri berdengung atau telinga kanan berdengung adalah hal yang umum terjadi pada seseorang. Penyebab dari telinga berdengung baik sebelah kiri maupun kanan telah banyak dikaji dalam bidang medis. Meskipun demikian, terdapat keyakinan tertentu yang berkaitan dengan suara telinga berdengung. Apa arti telinga berdengung? 

Ada yang berpendapat bahwa telinga berdengung menandakan bahwa Rasulullah telah menyebutkan kebaikan mengenai orang yang telinganya berdengung di al mala’al a’la (majlis tertinggi) di alam roh, dan disarankan untuk membaca sholawat sebagai respons terhadap telinga yang berdengung. Namun, apakah keyakinan ini sesuai dengan pandangan Islam?

Konon, keyakinan ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan sebagai berikut:

إِذَا طَنَّتْ أُذُنُ أَحَدِكُمْ فَلْيَذْكُرْنِي وَلْيُصَلِّ عَلَيَّ ، وَلْيَقُلْ : ذَكَرَ اللَّهُ مَنْ ذَكَرَنِي بِخَيْرٍ


"Jika telinga kalian berdenging, hendaklah dia mengingatku, dan membaca shalawat untukku, dan hendaknya dia mengucapkan, ’Semoga Allah mengingat orang yang mengingatkan dengan mendoakan kebaikan."
Namun, ternyata keabsahan hadits tentang telinga berdengung ini dipertanyakan. Hadits ini disebutkan oleh al-Azizi dalam as-Siraj al-Munir atau yang dikenal dengan Azizi ‘Ala Jami’ush Shaghir, al-Kharaithi dalam Makarim al-Akkhlaq, al-Uqailli dalam al-Maudhu’at, dari jalur Muhammad bin Ubaidillah dari Ma’mar, dari bapaknya.

Al-Bukhari menyatakan bahwa Ma’mar dan bapaknya keduanya adalah pembantah hadits (munkarul hadis) (al-Lali’ al-Mashnu’ah, 2/242).
Sementara itu, ad-Daruquthni menyebut Muhammad bin Ubaidillah sebagai 'Matruk' (perawi yang tidak diindahkan hadisnya).
Bahkan, al-Uqaili mengomentari hadits ini dengan menyatakan bahwa hadits ini tidak memiliki dasar (tidak ada di kitab hadis). Muhammad bin Ubaidillah juga diakui oleh Bukhari sebagai pembantah hadits (munkarul hadis) (ad-Dhu’afa’ 390, dinukil dari Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah, 6/138).

Dengan demikian, hadits ini tidak dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya dan sebaiknya tidak dihiraukan atau dijadikan acuan. Dari penjelasan di atas jadi tidak ada kaitannya antara telinga berdenging dengan panggilan dari Rasulullah SAW.  Arti telinga berdenging sebelah kanan menurut Islam dan medis, cukup jelas bukan? Semoga informasi ini bermanfaat.
Wallahu a'lam

(*)

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut