JAKARTA, iNewsSerpong.id - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan bahwa tren simpanan nasabah di atas Rp5 miliar terus mengalami penurunan sejak akhir 2023.
Penurunan ini mencapai sekitar 14-15 persen sejak akhir tahun lalu dan saat ini menunjukkan penurunan sekitar 3,51 persen, yang sebagian besar berasal dari kalangan korporasi.
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, menyatakan bahwa LPS menduga korporasi tersebut mengalihkan dana mereka untuk ekspansi usaha dengan menggunakan sumber dana internal, daripada meminjam dari bank atau luar negeri, terutama mengingat kurs dolar AS yang tinggi.
"Bunga luar negeri mahal dan di sini cenderung naik, sehingga mereka cenderung menggunakan dana internal sampai habis," ujar Purbaya baru-baru ini.
Kurangi Penempatan Dana
Dalam konteks ini, Bhima Yudhistira, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan simpanan nasabah di atas Rp5 miliar.
"Pertama, orang kaya cenderung mengurangi penempatan dana di tabungan dan memindahkannya ke surat utang pemerintah karena imbal hasil yang lebih tinggi," ungkap Bhima kepada iNews.id pada Jumat (2/2/2024).
Bhima menambahkan, faktor kedua adalah Pemilu yang membuat orang kaya lebih memilih aset yang aman, seperti berinvestasi dalam emas sebagai bentuk pelaburan yang terbukti karena harga emas naik 11,4 persen selama satu tahun terakhir.
"Ketiga, jika orang kaya tetap ingin menabung, mereka cenderung lebih tertarik menabung dalam valuta asing di bank luar negeri, terutama di Singapura," ucapnya.
Suku bunga tabungan valuta asing dolar AS di Singapura mencapai 4,6-5 persen. "Selanjutnya, faktor keempat adalah penurunan pendapatan pelaku usaha di sektor pertambangan dan perkebunan akibat penurunan harga komoditas," tuturnya. (*)
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Tren Tabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Turun, Ekonom Ungkap Penyebabnya ", Klik untuk baca: https://www.inews.id/finance/bisnis/tren-tabungan-orang-kaya-di-atas-rp5-miliar-turun-ekonom-ungkap-penyebabnya.
Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
https://www.inews.id/apps
Editor : Syahrir Rasyid