JAKARTA, iNewsSerpong.id - Sebanyak 1.000 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell di seluruh dunia akan ditutup dalam 2 tahun ke depan.
Keputusan ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk fokus pada perluasan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di negara-negara dengan permintaan yang tinggi, terutama di Eropa dan China.
Shell menempatkan dirinya sebagai pelaku dalam transisi energi yang lebih ramah lingkungan dengan menghadirkan fasilitas charging station di sejumlah SPBU.
Hanya Dua Persen
Dalam Laporan Energy Transition Strategy 2024, Shell menyatakan bahwa mereka akan menutup 1.000 SPBU dalam 2 tahun ke depan, dengan 500 SPBU ditutup pada tahun 2024 dan 500 SPBU pada tahun 2025.
Hal ini dianggap sebagai peluang bisnis yang besar, terutama di China dan Eropa, di mana jumlah kendaraan listrik lebih tinggi.
Shell berencana memperluas jumlah tempat pengisian menjadi sekitar 200.000 charging station. Beberapa SPBU didivestasikan untuk memperbanyak tempat pengisian daya, sementara pompa bensin yang kinerjanya rendah akan digantikan dengan charging station.
Saat ini, Shell memiliki 47.000 SPBU di seluruh dunia, sehingga penutupan 1.000 SPBU akan berarti sekitar 2 persen dari totalnya.
Sebagai pengganti, Shell akan menginstal fasilitas pengisian daya cepat (fast charging) di area dengan lalu lintas tinggi. Mereka memperkirakan tingkat pengembalian dalam bisnis ini sebesar 12 persen. (*)
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Shell Akan Tutup 1.000 SPBU, Fokus Kembangkan Charging Kendaraan Listrik ", Klik untuk baca: https://www.inews.id/otomotif/aksesoris/shell-akan-tutup-1000-spbu-fokus-kembangkan-charging-kendaraan-listrik.
Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
https://www.inews.id/apps
Editor : Syahrir Rasyid