JAKARTA, iNewsSerpong.id - Ada beberapa amalan di bulan Ramadhan bagi wanita haid yang sayang untuk dilewatkan. Sebagaimana yang telah diketahui, bulan Ramadhan adalah momen yang tepat untuk semakin mendekatkan diri pada Allah.
Di bulan ini, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, termasuk ibadah sunnah. Biasanya, akan sering ditunaikan salat Tarawih dan tadarus pada bulan Ramadhan.
Namun sayangnya, amalan tersebut tak dapat dikerjakan oleh wanita yang sedang haid. Penyebabnya karena wanita yang sedang menstruasi dilarang melaksanakan salat dan menyentuh Al-Qur'an.
Kendati demikian, wanita haid tetap bisa melakukan beberapa amalan lain agar tidak melewatkan keutamaan bulan Ramadhan. Adapun deretan amalan yang bisa dilaksanakan oleh wanita haid di bulan Ramadhan, seperti dilansir iNews.id dari berbagai sumber, Rabu (27/3/2024), adalah sebagai berikut.
1. Berdoa
Bulan Ramadhan merupakan momen yang tepat untuk memohon atau berdoa kepada Allah. Selain karena bulan tersebut diyakini merupakan bulan yang mustajab, berdoa menjadikan manusia merasa lebih dekat dengan Allah Ta’ala.
Allah SWT berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
Artinya: Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina. [Ghafir/40 : 60].
2. Berdzikir
Berdzikir adalah ibadah yang dilakukan dengan tujuan untuk mengingat Allah. Sementara itu, ibadah ini juga bisa dilakukan oleh setiap wanita yang sedang dalam kondisi haid.
Anjuran untuk berdzikir ini tertuang dalam sebuah hadits yang disebutkan dalam riwayat dari Aisyah yang berbunyi:
“Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, jika aku menjumpai satu malam yang itu merupakan lailatul qadar, apa yang aku ucapkan?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ucapkanlah, ‘اللَّـهُـمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُـحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي’ (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha Pemaaf dan Pemurah maka maafkanlah diriku.)'” (HR At-Turmudzi dan Ibnu majah).
3. Beristighfar
Ibadah lainnya yang bisa dilakukan oleh wanita yang sedang haid adalah membaca istighfar dan berdoa. Tujuannya tentu saja untuk mengharap ampunan Allah atas dosa-dosa yang telah diperbuta.
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا
Artinya: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun. (QS. Nuh: 10).
Rasulullah SAW juga bersabda, "Barangsiapa memperbanyak Istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar, dan untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR. Abu Daud).
4. Mendengarkan lantunan Al-Qur’an
Sebagaimana yang telah diketahui, wanita haid tidak diperbolehkan untuk memegang mushaf Al-Qur'an. Kendati demikian, wanita dalam kondisi yang demikian tidak dilarang untuk mendengarkan lantunan ayat Al-Qur’an.
Maka dengan cara ini, wanita haid bisa berusaha memperoleh keutamaan Lailatul Qadar. Hal itu berdasarkan sebuah pernyataan dalam kitab Biharul Anwar yang berbunyi:
وعن أبي عبد الله عليه السلام قال: من استمع حرفا من كتاب الله من غير قراءة كتب له حسنة، ومحي عنه سيئة، ورفع له درجة
Artinya: Dari Ubai Abdillah, dia berkata, "Barangsiapa mendengarkan satu huruf dari kitab Allah (Al-Quran) tanpa membaca, maka ditulis baginya satu kebaikan, dihapus darinya satu keburukan, dan diangkat baginya satu derajat.”
5. Membaca shalawat
Wanita yang haid diperkenankan melantunkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, wanita tersebut telah memberikan penghormatan kepada kekasih Allah.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 56:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
6. Bersedekah
Ibadah lain yang bisa dilakukan bagi siapapun untuk meraih Lailatul Qadar adalah sedekah. Dalam melaksanakan ibadah ini, umat Islam bisa menyisihkan sebagian dari hartanya kepada orang-orang yang lebih membutuhkan.
Rasulullah SAW bahkan melakukannya semasa hidupnya. Sedekah semakin gencar dilakukan olehnya saat berada dalam bulan Ramadhan.
Hal itu telah dijelaskan dalam hadits dari Ibnu ‘Abbas ra, dimana ia berkata, “Nabi SAW adalah orang yang paling dermawan dalam segala kebaikan. Dan kedermawanannya yang paling dermawan adalah saat bulan Ramadhan ketika Jibril AS datang menemui beliau. Dan Jibril AS datang menemui beliau pada setiap malam di bulan Ramadhan sampai Ramadan berakhir. (Dalam pertemuan tersebut) Nabi SAW menyetorkan bacaan al-Quran kepada Jibril AS. Apabila Jibril AS datang menemui Nabi, maka Rasulullah adalah orang yang paling dermawan dalam segala kebaikan melebihi (kencangnya) angin yang berembus." (HR. Bukhari no. 1769).
7. Memberi makan orang yang berpuasa
Sejalan dengan sedekah, memberi makan orang yang berpuasa juga bisa dilakukan wanita haid di bulan Ramadhan. Dalam sebuah hadits bahkan disebutkan bahwa amalan ini dapat mendatangkan pahala seperti pahala orang yang berpuasa.
Hal ini sesuai dengan hadits riwayat At-Tirmidzi, yang berbunyi:
"Barangsiapa yang memberi makan orang yang berbuka, dia mendapatkan seperti pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikit pun.”
8. Menuntut ilmu
Meskipun dalam keadaan haid, muslimah tetap diperbolehkan untuk menghadiri kajian. Tujuannya adalah untuk menuntut ilmu sehingga terhindar dari kebodohan.
تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ فَإِنَّ تَعَلُّمَهُ لِلهِ خَشْيَةٌ، وَطَلَبَهُ عِبَادَةٌ، وَمدَارَسَتَهُ تَسْبِيحٌ، وَالْبَحْثُ عَنْهُ جِهَادٌ
“Belajarlah ilmu, sesungguhnya belajar ilmu kerana Allah adalah suatu bentuk ketakwaan. Mencari ilmu adalah ibadah, menelaahnya adalah tasbih, dan mengkajinya adalah jihad.” (HR Ad-Dailami)
Itulah 8 amalan di bulan Ramadhan bagi wanita haid. Semoga menginspirasi.