TANGERANG RAYA, iNewsSerpong.id - Aksi unjuk rasa menolak rencana penutupan akses utama Jalan Raya Serpong-Parung di Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), dihadiri sekitar 300 warga, pada Jumat (5/4/2024).
Para demonstran berjalan kaki dari pertigaan Jalan Raya Puspiptek-Muncul menuju gerbang masuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sambil membentangkan spanduk dan poster berisi penolakan. Mayoritas peserta aksi adalah warga paruh baya hingga lanjut usia.
Alex Aziz, Ketua RT11 RW03, Muncul, mengungkapkan bahwa penutupan jalan tersebut akan berdampak pada penurunan pendapatan ekonomi warga. "Karena ini adalah akses penting bagi warga yang juga merupakan pusat ekonomi bagi masyarakat," ujarnya di lokasi.
Lalui Jalan Baru
Rencana penutupan jalan utama tersebut dikabarkan akan segera dilakukan. Para pengguna jalan akan dialihkan melalui jalan baru yang baru saja selesai dibangun, meskipun jalan baru itu tidak terlalu jauh dari jalan yang biasa dilalui warga. "Jalan ini sudah lama. Warga kami diarahkan untuk menggunakan jalan baru," jelas Aziz.
Warga menegaskan bahwa akses jalan utama tersebut telah lama digunakan dan mereka bertekad untuk menentang upaya pemindahan jalan ke lokasi lain. Mereka merasa bahwa sosialisasi terkait rencana tersebut tidak memadai, sehingga dampaknya bagi warga, terutama pedagang kecil, akan sangat merugikan.
Setelah dilakukan mediasi antara warga dan pihak BRIN, disepakati untuk menunda rencana penutupan hingga ada keputusan final dari hasil mediasi lanjutan. "Hasil mediasi sementara menunda penutupan hingga ada mediasi lebih lanjut dari pihak terkait, termasuk RW, kelurahan, dan camat," ujar Aziz.
Deputi BRIN, Yan Rianto, menjelaskan bahwa lahan yang digunakan sebagai jalan provinsi di lokasi tersebut sebenarnya merupakan aset milik BRIN. Menurutnya, jalan pengganti sudah disiapkan dan digunakan. "Untuk penyatuan kawasan strategis, karena akan dibangun fasilitas riset," katanya.
Yan Rianto juga menyatakan keheranannya karena jalan provinsi tersebut diklaim tanpa izin pinjam pakai oleh BRIN. Namun, menurutnya, lahan tersebut adalah milik BRIN dan tidak ada koordinasi terkait penggunaannya sebagai jalan provinsi. (*)
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com judul "Ratusan Warga Demo Tolak Penutupan Akses Jalan Utama di Tangsel | Halaman Lengkap".
Editor : Syahrir Rasyid