JAKARTA, iNews.Serpong.id - Produsen tempe di Jabodetabek berencana mogok berproduksi akibat harga kedelai yang melonjak. Mogok produksi direncanakan 21-23 Februari 2022.
Rencana itu diutarakan Agus Putro, salah pengusaha tempe di Kampung Tempe, Sunter Jaya, Jakarta Utara. ”Karena mogok tiga hari, kami sudah dipersiapkan dengan tidak lagi melakukan perebusan kacang kedelai. Penggilingan masih ada, cuma perebusan untuk (tempe) hari Senin. Jadi perebusan udah berhenti,” kata dia, Jumat (18/2/2022).
Agus Puro—biasa disapa Casmari—mengatakan, rencana mogok produksi dikarenakan harga kacang kedelai yang tidak kunjung turun berasal dari wilayah Jabodetabek. Jika sebelumnya harga kacang kedelai Rp 10 ribu per kg, kini mencapai Rp 11.100 per kg.
”Sudah sekitar 10 hari (naik), pas tengah bulan lalu. Kita malah nggak ngeh udah berapa hari, tapi kira-kira udah empat minggu lewat,” ucapnya.
Di tengah kenaikan harga kacang kedelai, Casmari juga mengungkapkan bahwa para produsen tempe tidak bisa asal menaikan harga secara sembarangan. Itu karena akan berdampak pada masyarakat nantinya.
”Misal sepotong tadinya Rp 5.000 naik jadi Rp 6.000, mereka pada nggak mau, komplain. Makanya kita akan mogok supaya mereka tahu, supaya pemerintah mendengar keluhan perajin tempe,” ucapnya.
Casmari berharap pemerintah bisa membantu menurunkan harga kacang kedelai. ”Harapannya sih mudah-mudahan kalau bisa turunkan harga, jadi kita pengrajin juga nggak repot, tenang, dan konsumen juga nggak keberatan. Itu harapan kita semua,” tuturnya.
Editor : Burhan