JAKARTA, iNews.Serpong.id - Kematangan emosional para pemain Timnas Indonesia dinilai masih jauh dari kata sempurna. Penilaian itu diutarakan pengamat sepak bola Mohammad Kusnaedi, menanggapi kondisi Skuad Garuda yang harus angkat koper dari Piala AFF 2024.
Saat menghadapi Timnas Filipina di Stadion Manahan Solo, Sabtu (21/12/2024) malam, Timnas Indonesia kalah tipis 0-1 lewat gol penalti Martin Kristensen (63’). Sebenarnya, Skuad Garuda tampil cukup oke sejak menit awal sampai akhirnya goyah setelah Muhammad Ferarri diganjar kartu merah di menit ke-42 akibat menyikut pemain lawan.
Nasib sial didapat Timnas Indonesia pada menit ke-63 karena wasit menunjuk titik putih usai Dony Tri Pamungkas dinilai melakukan handball. Skuad Garuda yang kalah jumlah pemain, pada akhirnya tak mampu mencetak gol penyama kedudukan.
Kusnaeni menyayangkan sikap para pemain Timnas Indonesia yang tidak bisa mengendalikan emosi. Padahal, seharusnya mereka sudah tahu kalau intensitas laga di Piala AFF berlangsung tinggi.
“Pemain gagal mengendalikan emosi. Padahal sejak awal kita tahu pertandingan di Piala AFF selalu diwarnai tensi tinggi,” kata Kusnaeni kepada iNews.id, Minggu (22/12/2024).
Yang cukup membuatnya kecewa, pemain yang tidak bisa mengendalikan itu justru adalah pemain yang angganan masuk skuad Timnas Indonesia senior seperti Ferarri. Menurut Kusnaeni, pemain Persija Jakarta itu seharusnya bisa menjadi contoh bagi para pemain lainnya.
“Ironisnya, pemain kita yang tidak mampu mengendalikan emosi adalah para pemain kunci yang punya pengalaman main di timnas senior. Mereka adalah pilar tim yang seharusnya jadi mentor bagi para pemain debutan timnas,” tutur dia. “Kematangan emosional yang kurang akhirnya merugikan tim.” (*)
Editor : Burhan