PARIS, iNewsSerpong.id - Pewaris perusahaan kosmetik L’Oréal sekaligus perempuan terkaya kedua di dunia, Francoise Bettencourt Meyers akan pensiun dari jabatannya di dewan direksi perusahaan. Dia akan menyerahkan jabatan wakil ketua kepada putranya, Jean-Victor Meyers.
Di dewan direksi, Bettencourt Meyers akan digantikan oleh Alexandre Benais, wakil CEO Téthys Invest, perusahaan induk milik keluarga dan pemegang saham terbesar L’Oréal.
Sebagai informasi, Téthys dipimpin oleh Bettencourt Meyers. Keluarganya memiliki saham sekitar 35 persen di L’Oréal.
Melansir Forbes, L’Oréal mengumumkan perubahan dewan direksi pada hari Kamis saat menyampaikan laporan keuangan kuartal keempatnya. Perubahan susunan pengurus akan berlaku setelah pemungutan suara pemegang saham pada bulan April 2025.
Perempuan berusia 71 tahun itu telah menjadi anggota dewan direksi L’Oréal sejak 1997 dan menjabat wakil ketua pada 2020. Kedua putranya, Jean-Victor dan Nicolas Meyers juga masuk jajaran dewam direksi.
Bettencourt Meyers telah menulis dua buku, studi Alkitab lima jilid yang berjudul “A Look at the Bible” dan silsilah dewa-dewa Yunani. Dia juga merupakan presiden yayasan filantropi keluarganya, yang mendorong kemajuan Prancis dalam bidang sains dan seni.
Bettencourt Meyers adalah cucu dari pendiri perusahaan kosmetik L’Oréal dan menjadi pewaris tetapnya pada tahun 2017, saat ibunya Liliane Bettencourt, yang saat itu merupakan perempuan terkaya di dunia, meninggal pada usia 94 tahun.
Selain itu, L’Oréal dan keluarga Bettencourt Meyers sepakat menyumbangkan 226 juta dolar AS untuk memperbaiki Katedral Notre Dame setelah kebakaran pada April 2019. Katedral dibuka kembali pada bulan Desember.
Bettencourt Meyers merupakan orang terkaya ke-20 di dunia dengan perkiraan kekayaan bersih sebesar 76,1 miliar dolar AS atau setara Rp1.238 triliun.
Dia adalah perempuan terkaya kedua di dunia setelah Alice Walton, yang keluarganya mendirikan Walmart, berada di peringkat ke-15 miliarder terkaya dunia pada Kamis dengan kekayaan bersih sebesar 110,9 miliar dolar AS atau setara Rp1.804 triliun.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid