get app
inews
Aa Text
Read Next : Artis Ini Dapatkan Hidayah Allah di Bulan Ramadhan, Mantap Mualaf Peluk Islam

HIKMAH JUMAT : Ramadhan Jalan Menuju Kemuliaan

Jum'at, 07 Maret 2025 | 04:31 WIB
header img
Al-Qur’an adalah kitab yang mulia, sehingga Al-Qur’an juga dikenal dengan nama Al-Qur’anul Karim. Al-Qur’an adalah firman Allah yang Maha Mulia. (Foto: Ist)

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma; Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina; Ketua PCM Pagedangan, Tangerang 

SEPEKAN SUDAH hari-hari di bulan Ramadhan 1446 H kita lalui bersama. Ibarat perjalanan, maka tubuh kita pun kini sudah terbiasa menjalani hari demi hari dengan menahan lapar dan dahaga

Tidak hanya itu, berbagai rangkaian ibadah pun berhasil kita lakukan. Tadarus, tarawih, infak, sedekah, dan menghadiri kajian, menjadi aktivitas rutin harian yang kita lakukan selama sepekan di bulan Ramadhan ini.

Ya, Ramadhan memang bulan pendidikan dan latihan (syahrut tarbiyah). Pendidikan dan latihan tahunan yang Allah Ta’ala sengaja hadirkan bagi hamba-hamba-Nya agar dapat meraih derajat takwa. Sebagaimana firman Allah Ta’ala yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2]: 183)

Takwa adalah ukuran kemuliaan seseorang. Dengan kata lain, diwajibkannya puasa Ramadhan adalah dalam rangka menjadikan seorang manusia mulia di hadapan Allah Ta’ala. 

Hal ini didasarkan kepada firman Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat [49] ayat ke-13 yang artinya: 

“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.” 

Berdasarkan kedua ayat di atas, maka sejatinya untuk menjadi orang yang mulia tidak memerlukan biaya milyaran, tidak perlu pasang iklan menggunakan baliho di pinggir jalan-jalan strategis, tidak perlu spanduk dan poster, tidak perlu juga pasang iklan di media televisi, radio, atau media sosial.


Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : iNewsSerpong)
 

Untuk menjadi orang yang mulia tidak perlu ribet mempersiapkan tetek bengek persyaratan administratif, tak perlu mendaftar ke lembaga tertentu, dan tak perlu juga melakukan serangan fajar atau serangan dhuha. Cukup puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan, penuhi syarat dan rukunnya, maka jadilah kita orang yang mulia.

Terlebih lagi, puasa yang kita jalankan adalah puasa wajib yang dilakukan sebulan penuh di bulan yang juga mulia yaitu bulan Ramadhan (Ramadhan Karim). Bulannya mulia, amalannya mulia, maka kemuliaan itu pasti akan kita raih sebagaimana janji Allah pada surat Al-Baqarah [2] ayat ke-183 di atas.

Untuk mengakselerasi proses meraih kemuliaan di hadapan Allah Ta’ala, maka selama bulan suci Ramadhan, kita dianjurkan oleh Baginda Rasulullah SAW untuk memperbanyak berinteraksi dengan Al-Qur’an.

Anjuran memperbanyak interaksi dengan Al-Qur’an selama bulan suci Ramadhan di antaranya terdapat pada hadits yang bersumber dari Ibnu Abbas, beliau berkata: “Rasulullah SAW adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika Malaikat Jibril AS menemuinya, dan adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, dimana Jibril mengajarkannya Al-Qur’an. Sungguh Rasulullah SAW orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus.” (HR. Bukhari)

Dalam beberapa riwayat yang lainnya, Baginda Rasulullah SAW memperbanyak membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan yang lainnya. Kemudian, kebiasaan ini diikuti oleh para sahabat, tabi’in, tabi’it tabi’in, dan umat Islam pada umumnya.

Al-Qur’an adalah kitab yang mulia, sehingga Al-Qur’an juga dikenal dengan nama Al-Qur’anul Karim. Al-Qur’an adalah firman Allah yang Maha Mulia. Allah Al-Karim. Maka siapa pun yang banyak berinteraksi dengan Al-Qur’an maka dia berpeluang besar menjadi orang yang mulia.

Kemuliaan bulan suci Ramadhan salah satu penyebab utamanya adalah karena pada bulan ini diturunkan Al-Qur’an. Malam dimana Al-Qur’an diturunkannya pun selanjutnya disebut malam kemuliaan (Lailatul Qadr). Allah Ta’ala berfirman terkait hal ini yang artinya:

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Lailatul Qadr (malam kemuliaan). Tahukan kamu apakah Lailatul Qadr itu? Lailatur Qadr itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr [97]: 1-5)


Kemuliaan bulan suci Ramadhan salah satu penyebab utamanya adalah karena pada bulan ini diturunkan Al-Qur’an. (Foto: Ist)
 

Berdasarkan paparan di atas, maka jelaslah sudah bahwa Ramadhan adalah sebuah jalan yang harus ditempuh oleh setiap orang beriman yang ingin meraih derajat kemuliaan di hadapan Allah Ta’ala. Tak perlu biaya tinggi, tak perlu proses yang panjang, namun hasilnya sudah pasti karena Allah Ta’ala tidak akan pernah mengkhianati janji-Nya.

Seseorang yang berhasil dalam menjalani proses pendidikan dan latihan di bulan Ramadhan, maka dia akan menjadi orang yang mulia, yang memanggil dan menyebutnya mulia adalah Dzat yang Maha Mulia yaitu Allah Ta’ala. 

Bagi seseorang yang mulia di hadapan Allah Ta’ala, maka panggilan yang mulia dari manusia tidak diperlukannya lagi. Karena sejatinya, panggilan yang mulia dari manusia adalah panggilan yang bersifat semu terkadang memiliki konflik kepentingan.

Namun, seseorang yang mendapatkan kemuliaan di hadapan Allah Ta’ala, maka pasti Allah juga akan memuliakan orang tersebut di hadapan manusia. Kemuliaannya pun bukan kemuliaan yang bersifat semu dan sementara, namun kemuliaan yang sejati dan abadi.

Selamat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan untuk seluruh pembaca Hikmah Jum’at yang budiman. Masih ada sekitar tiga pekan lagi perjalanan kita untuk meraih kemuliaan. Jangan sia-siakan waktu yang tersisa, gunakanlah dengan mengoptimalkan ibadah kita.

Kita berharap kepada Allah, semoga Ramadhan tahun 1446 H ini, mampu membuat diri kita menjadi pribadi-pribadi yang mendapatkan kemuliaan. Mulia di hadapan Allah Ta’ala, kemudian mulia juga di mata manusia. (*)


Menjadi orang yang mulia tidak perlu ribet mempersiapkan tetek bengek persyaratan administratif, tak perlu mendaftar ke lembaga tertentu, dan tak perlu juga melakukan serangan fajar atau serangan dhuha. (Foto: Ist)

 

Wallahu a’lam bish-shawab.

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut