get app
inews
Aa Text
Read Next : Ke Rumah Jokowi di Solo, Simak Hal yang Harus Dihindari

Presiden Donald Trump Marah Besar! Akan Tambah Tarif untuk China 50% Lagi

Selasa, 08 April 2025 | 19:21 WIB
header img
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump akan menaikkan tarif masuk bagi China sebesar 50 persen (Foto: AP)

WASHINGTON, iNewsSerpong.id -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana menaikkan tarif masuk untuk produk China sebesar 50 persen, tanpa membatalkan tarif 34 persen sebelumnya.

Dengan demikian besaran tarif resiprokal untuk produk China menjadi 84 persen. Demikian diungkapkan Trump dalam sebuah posting di media sosial Truth Social, yang dikutip pada Selasa (8/4/2025).

Trump menunjukkan kemarahannya dengan menetapkan tarif tambahan tersebut mulai 9 April, kecuali jika China membatalkan pembalasan tarif atas AS.

Laporan Dewan Negara China

Dewan Negara China melaporkan pada Jumat pekan lalu bahwa mereka akan memberlakukan tarif masuk serupa sebesar 34 persen, yang berlaku mulai 10 April.

“(Jika) China tidak mencabut kenaikan tarif 34 persen atas pelanggaran perdagangan jangka panjang mereka paling lambat besok, 8 April 2025, Amerika Serikat akan mengenakan tarif tambahan sebesar 50 persen kepada China, berlaku mulai 9 April,” katanya.

Bukan hanya itu, Trump juga mengancam akan membatalkan semua rencana negosiasi dan pertemuan lainnya dengan China.

China Siap Ambil Tindakan Hukum 

Sementara itu, dalam pernyataan pekan lalu, selain membalas tarif Trump sebesar 34 persen, China juga memberlakukan pembatasan terhadap ekspor mineral langka kategori berat dan sedang ke AS, termasuk samarium, gadolinium, terbium, disprosium, lutetium, skandium, dan itrium.

China juga mencantumkan 11 entitas AS dalam daftar "tak dapat diandalkan", yang memungkinkan pihak berwenang China mengambil tindakan hukum terhadap mereka.

Dewan Negara China menilai bahwa tarif resiprokal yang diterapkan AS adalah bentuk intimidasi sepihak dan melanggar aturan perdagangan internasional, yang merugikan hak serta kepentingan China.

Menyikapi pembalasan tersebut, Trump menyebut China dalam kondisi panik.

"China melakukan kesalahan. Mereka panik. Satu hal yang tidak seharusnya mereka lakukan," tegas Trump. (*)

 

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut