Biadab, Begini Kronologi Dokter PPDS Anestesi Unpad Diduga Perkosa Penunggu Pasien di RSHS
BANDUNG, iNewsSerpong.id -- Sungguh biadab, viral kasus seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Padjadjaran (Unpad) diduga memperkosa penunggu pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat.
Berikut adalah kronologi lengkap dari kejadian tersebut. Tindakan kekerasan seksual ini diduga dilakukan oleh dua oknum dokter PPDS Anestesi Unpad, di mana korban terlebih dahulu dibius sebelum mengalami perbuatan keji ini.
Berdasarkan informasi yang diperoleh iNews.id dari akun Instagram @ppdsgram, dua dokter PPDS tersebut membius korban dengan alasan ingin mengambil darah, dengan dalih bahwa pasien membutuhkan donor darah.
"Assalamualaikum dok, izin saya menyampaikan informasi bahwa ada dua residen anestesi PPDS FK Unpad yang melakukan pemerkosaan terhadap penunggu pasien dengan menggunakan obat bius," demikian bunyi informasi awal yang diterima, dikutip pada Rabu (9/4/2025).
Kasus pemerkosaan ini terungkap setelah adanya rekaman CCTV yang menunjukkan tindakan kedua oknum dokter PPDS anestesi tersebut. Keluarga korban kini telah memutuskan untuk menempuh jalur hukum demi menuntut keadilan.
Dijelaskan, kronologi pembiusan dan dugaan pemerkosaan bermula saat korban, seorang perempuan, menjaga ayahnya yang dirawat di ruangan ICU dan membutuhkan darah untuk operasi tengah malam.
Pelaku datang dengan modus menawarkan bantuan agar korban dapat segera mendapatkan pelayanan crossmatch darah, yang merupakan prosedur penting sebelum transfusi darah untuk memastikan kecocokan antara donor dan penerima.
Korban kemudian dibawa ke lantai 7 gedung baru dan diminta untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian pasien. Karena tidak mengetahui prosedur pengecekan darah, korban mengikuti arahan dokter anestesi tersebut.
Selanjutnya, korban diberikan midazolam, sebuah obat penenang (obat bius). Dalam keadaan tidak sadar, korban diduga mengalami pemerkosaan. Setelah beberapa jam, korban tersadar dan keluar dari ruangan dalam kondisi sempoyongan sekitar pukul 04.00 WIB, yang terekam dalam CCTV.
Rekaman tersebut juga menunjukkan pelaku mondar-mandir di sekitar ruangan saat korban belum sadarkan diri.
Merasa ada yang janggal, korban kemudian meminta visum ke dokter spesialis obstetri dan ginekologi (SpOG). Hasil visum menunjukkan adanya bekas sperma di area intim korban, serta bercak-bercak sperma yang ditemukan di lantai 7 gedung.
Keesokan harinya, area lantai 7 tersebut diberi garis polisi. Informasi terbaru mengungkapkan bahwa ditemukan dua kantong plastik di tempat kejadian. Satu kantong berisi obat bius dan kondom yang berisi sperma, sementara kantong lainnya berisi obat bius dan barang-barang lainnya tanpa kondom.
Demikianlah kronologi lengkap peristiwa di mana dokter PPDS anestesi Unpad diduga memperkosa penunggu pasien di RSHS Bandung. (*)
Editor : Syahrir Rasyid