Pembekuan Sel Telur, Sebelum Maxime Datang Luna Maya Siapkan Tiket Momongan, Ini Kata Dokter Obgyn

SURABAYA, iNewsSerpong.id - Pernikahan Luna Maya di usia 41 tahun menjadi sorotan, namun jauh sebelumnya dia telah mengambil langkah cerdas melakukan egg freezing atau pembekuan sel telur di usia muda atau di bawah 40 tahun untuk menjaga kualitasnya tetap optimal.

Menurut Dr. Benediktus Arifin, dokter obgyn Morula IVF Surabaya, inisiatif menyimpan sel telur di usia 33-35 tahun meningkatkan harapan memiliki anak, terutama bagi wanita yang menunda pernikahan karena karir.

Baca Juga

Ari Lasso Punya Pacar Baru Dearly Djoshua, Benarkah Pengusaha Kuliner?

Luna Maya telah mengamankan peluangnya jauh hari. Sel telur bekunya tersimpan aman dan siap digunakan saat dia dan Maxime Bouttier merencanakan keluarga. Bayi tabung bisa menjadi solusi cepat jika belum berhasil secara alami.

Egg freezing adalah cara efektif mempertahankan kualitas sel telur dengan pembekuan suhu rendah. Biayanya lebih terjangkau dari bayi tabung, dan tingkat keberhasilannya kini tinggi (80%). Pembekuan sperma juga tersedia sebagai opsi.

Sel telur yang dibekukan melalui egg freezing memiliki daya tahan penyimpanan tanpa batas waktu. Namun, di Indonesia, penggunaannya terbatas hanya untuk keperluan pasangan suami istri dan ditanamkan ke rahim wanita yang sama. Hal ini berbeda dengan praktik di luar negeri yang seringkali memperbolehkan donasi sel telur.

Baca Juga

Tembus Miliaran Rupiah, Biaya Pernikahan Luna Maya dengan Maxime Bouttier 

Sel telur beku dapat disimpan dalam jangka waktu yang sangat panjang, bahkan hingga puluhan tahun tanpa mengurangi kualitasnya.

Dari segi biaya, egg freezing relatif lebih terjangkau dibandingkan program bayi tabung. Umumnya, hanya terdapat dua tahapan biaya, yaitu stimulasi pertumbuhan sel telur dan proses pengambilan serta penyimpanan. Tingkat keberhasilan (survival rate) sel telur beku saat ini dilaporkan mencapai sekitar 80 persen.

Biaya total egg freezing umumnya tidak melebihi Rp50 juta, meskipun dapat bervariasi tergantung kondisi pasien. Selain sel telur, prosedur pembekuan juga dapat dilakukan pada sel sperma.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta