Pria di Soppeng Ceraikan Istri, Buntut Cinta Terlarang dengan Mertua

SOPPENG, iNewsSerpong.id – Pria berinisial BR selingkuh dengan ibu mertuanya, FR (36), membuat heboh warga Desa Abbanuange, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.

Akibat perselingkuhan tersebut, BR terpaksa menceraikan istrinya dan menikahi mertuanya, FR, yang telah melahirkan bayi hasil hubungan terlarang dengan sang menantu.

Kapolres Soppeng AKBP, Aditya Pradana mengonfirmasi bahwa mediasi telah dilakukan bersama perangkat desa, tokoh masyarakat, dan pihak keluarga.

Pengadilan Agama Soppeng

Bhabinkamtibmas dan Kanit Reskrim Polsek Lilirilau memediasi dan menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan.

“Pihak keluarga perempuan menerima kejadian ini sebagai musibah, dengan syarat BR harus menceraikan istrinya dan menikahi mertuanya,” ujar Kapolres, dikutip dari iNews Celebes, Kamis (22/5/2025).

Proses perceraian BR dan AL kini telah diajukan ke Pengadilan Agama Soppeng dan dijadwalkan disidangkan pada 27 Mei mendatang.

Berlangsung Sesuai Kesepakatan Keluarga

Sementara itu, pernikahan BR dan FR telah berlangsung sesuai kesepakatan keluarga. "Betul itu, menantunya menghamili mertuanya," kata Kepala Desa Abbanuange, Buhari.

"Tapi sudah damai, dan FR sudah melahirkan juga," ucapnya lagi.

Kades memastikan bahwa kondisi sosial di wilayahnya telah kondusif dan kesepakatan antara kedua keluarga telah dicapai tanpa adanya unsur paksaan. “Dia ceraikan dulu istrinya. Sudah ada kesepakatan antara kedua keluarga. Masalah ini juga sudah aman,” katanya.

Kisah cinta yang layaknya sinetron ini berawal pada awal tahun 2024 ketika BR tinggal bersama sang istri, AL (21), dan mertuanya FR (36) yang sudah menjanda. Dalam rumah tersebut, terbentuklah cinta terlarang saat BR menjalin hubungan gelap dengan ibu mertuanya. FR, yang telah menjanda setelah kematian suaminya, sempat tinggal bersama pasangan muda tersebut.

Tanpa disangka, dari kedekatan itulah muncul benih asmara terlarang yang berujung pada keputusan besar, yaitu perceraian dan pernikahan baru. (*)

Editor : Syahrir Rasyid