get app
inews
Aa Text
Read Next : Kapal Tanker Pertamina Dikepung Aktivis Greenpeace, Bawa 100.000 Ton Minyak Rusia

Kapal Pertamina Yang Angkut Minyak Rusia Dan Dikepung Greenpeace Seharga Rp1 Triliun

Selasa, 05 April 2022 | 21:34 WIB
header img
Kapal tanker Pertamina ini harganya sekitar Rp1 triliun. (Foto : Ist)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Aktivis Greenpeace mengepung kapal Pertamina Prime karena membeli dan mengangkut minyak asal Rusia sebanyak 100 ribu ton.

Greenpeace beralasan pengepungan itu adalah untuk mendukung larangan impor bahan bakar dari Rusia imbas serangan militer Moskow terhadap Ukraina.

"Jelas bahwa bahan bakar fosil dan uang yang mengalir ke dalamnya adalah akar penyebab krisis iklim, konflik, dan perang, yang menyebabkan penderitaan besar bagi orang-orang di seluruh dunia," ujar Kepala Greenpeace Denmark Sune Scheller.

Pertamina Prime merupakan kapal milik Pertamina berjenis VLCC (Very Large Crude Carrier). Dengan panjang 330 meter dan draft 21,55 meter kapal ini mampu memuat minyak sebanyak 2 juta barel sekali angkut.

Pertamina Prime merupakan armada baru Pertamina. Kapal ini dibangun tahun 2018 di Jepang diserahterimakan pada akhir Maret 2021. Pertamina Prime merupakan kapal kedua VLCC yang dimiliki Pertamina. Kapal satunya lagi adalah Pertamina Pride yang diterima pada Februari 2021.

Untuk memiliki kedua kapal raksasa ini, PT Pertamina International Shipping (PIS), anak usaha Pertamina, merogoh kantong yang sangat dalam. Kedua kapal itu dibiayai dari utang konsorsium yang terdiri dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), PT BNI Tbk, dan PT Bank Mandiri Tbk.

Nilainya tak tanggung-tanggung mencapai USD134 juta. Dengan kurs saat itu sebesar Rp14.500 per dolar, maka utang Pertamina untuk membeli kedua kapal itu Rp1,94 triliun.

Nah pertanyaannya, apakah utang itu memang untuk menutupi seluruh biaya pembelian kapal atau hanya sebagian saja. Jika sebagian saja maka angkanya bisa di atas Pp 2 triliun. Artinya, satu kapal, baik Prime maupun Pride, banderolnya bisa mencapai Rp1 triliun. (*)
 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut