get app
inews
Aa Text
Read Next : Harbolnas 2025: Pemerintah Targetkan Transaksi Naik 10%, Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Kantor Pos Diserbu, BLT Kesra Jangan Sampai Salah Sasaran

Jum'at, 28 November 2025 | 10:49 WIB
header img
Bagi banyak keluarga, BLT Kesra begitu penting untuk memutar roda kehidupan. (Foto: Ist)

OPINI: Oleh Syahrir Rasyid, Pimpinan Redaksi iNewsSerpong

SIANG ITU, terik matahari seolah membakar kulit. Namun ratusan warga di Kantor Pos Kebon Jeruk, Jakarta Barat, sama sekali tak bergeming. Mereka berdesakan, antre hingga meluber ke jalan raya dan memicu kemacetan. Semua demi satu hal: mendapatkan BLT Kesejahteraan Rakyat (Kesra) yang mulai dicairkan Rabu (26/11/2025).

Bagi banyak keluarga, bantuan ini begitu penting untuk memutar roda kehidupan. Ia adalah penopang hidup, penyambung napas di tengah tekanan ekonomi yang makin terasa. Karena itu, menunggu berjam-jam pun tak menjadi soal.

Fenomena serupa terjadi di berbagai daerah. Di Bandung Barat, ribuan warga Desa Medalwani memadati kantor desa meski jadwal pencairan sudah diatur bergelombang.

Di Mandailing Natal, Sumatera Utara, antrean padat tetap berlangsung meski hujan mengguyur. Menariknya, sekitar 30 persen penerima merupakan warga baru yang menggantikan penerima lama yang sudah tidak memenuhi syarat.

Melihat situasi tersebut, sejumlah kantor pos menambah loket agar pencairan bisa tuntas dalam lima hari. Antrean panjang diperkirakan berlangsung hingga 30 November 2025 seiring jadwal pencairan di seluruh Indonesia.

BLT Kesra sebesar Rp300.000 per bulan—dicairkan sekaligus tiga bulan—jelas memberi harapan bagi masyarakat rentan, baik karena kemiskinan, tekanan ekonomi, maupun kondisi khusus.

Untuk jangka pendek, bantuan ini efektif meringankan beban warga. Namun tentu tidak bisa diharapkan menjadi solusi permanen bagi persoalan kemiskinan.

Meski niat pemerintah membantu rakyat sangat baik, risiko tetap ada. Salah satunya salah sasaran penerima manfaat.

Karena itu pembaruan data harus terus dilakukan agar tidak ada penerima ganda ataupun mereka yang sebenarnya sudah sejahtera namun tetap menerima bantuan.

Tolong-Menolong Dalam Kebaikan

Antrean panjang di berbagai kantor pos adalah potret nyata bahwa banyak warga sedang berjuang keras menjalani hidup. Bagaimana Islam memandang fenomena ini?

Dalam Islam, membantu orang yang membutuhkan adalah perintah langsung dari Allah SWT:

“...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya.”
(QS. Al-Ma’idah: 2)

BLT Kesra, jika dilaksanakan dengan niat baik dan tepat sasaran, sejatinya merupakan bentuk ta’awun—tolong-menolong dalam kebaikan antara negara dan rakyatnya.

Namun bagi penerima manfaat, Islam juga menegaskan agar bantuan tidak disalahgunakan.

“...Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros...”
(QS. Al-Isra: 26–27)

Itu berarti dana BLT harus digunakan untuk kebutuhan pokok atau modal usaha kecil, bukan untuk hal sia-sia atau kemaksiatan.

Pada akhirnya, negara memang wajib menjamin kesejahteraan rakyatnya. Memberikan bantuan adalah bagian dari tugas ulil amri untuk memastikan tidak ada warga yang terabaikan.

BLT Kesra, dalam perspektif Islam, adalah wujud kasih sayang antar sesama dan ikhtiar negara untuk menghadirkan keadilan sosial. Selama tepat sasaran dan digunakan secara bijak, ia menjadi bagian dari kebaikan yang harus dijaga. (*)


BLT Kesra sebesar Rp300.000 per bulan, dicairkan sekaligus tiga bulan. (Foto: Ist)

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut