Inovasi Kedokteran: Penanganan Cedera Saraf, Otot, dan Persendian Kini Lebih Cepat dan Akurat
JAKARTA, iNewsSerpong.id - Cedera yang melibatkan saraf, otot, dan persendian sering kali dianggap sepele, padahal bisa sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat.
Di tengah kemajuan teknologi, Rumah Sakit Siloam kini menawarkan penanganan komprehensif untuk kasus-kasus ortopedi, bahkan dengan dukungan robotika canggih yang terus dikembangkan.
Dr. dr. Franky Hartono, SpOT (K)
Ortopedi (Tulang) Subspesialis Panggul dan Lutut Siloam Hospitals Kebon Jeruk menjelaskan, kasus saraf yang lepas dan kendor serta otot yang robek merupakan masalah ortopedi yang kerap ditemui.
Meskipun umum, cedera jenis ini termasuk yang parah dan memiliki potensi bahaya tinggi jika penanganannya terlambat.
"Model penanganan kami berfokus pada pengikatan saraf yang lepas serta penyembuhan otot robek. Kasus-kasus ini banyak terjadi dan sering diabaikan, padahal ini sangat berbahaya," kata dia di Jakarta, Kamis 11 Desember 2025.
Dia memastikan Siloam Hospitals Kebon Jeruk memiliki fasilitas sudah lengkap untuk mengatasi berbagai jenis cedera ortopedi dengan cepat.
Bahkan tim dokter spesialis didukung oleh teknologi kesehatan terkini untuk memberikan diagnosis dan tindakan yang akurat.
Saat ini, RS Siloam telah memiliki beberapa robot untuk mendukung tindakan medis. Ke depannya, inovasi akan berlanjut dengan persiapan robot yang secara spesifik dapat membantu pemasangan untuk sendi.
Meskipun demikian, perlu diingat bahwa secanggih apapun teknologi robot, faktor manusia atau dokter masih sangat menentukan keberhasilan operasi dan perawatan pasien. Robot berfungsi sebagai alat bantu yang presisi, namun keahlian dan penilaian dokter tetap yang utama.
Hal terpenting dalam penanganan pasien yang serius, khususnya setelah operasi, adalah mengembalikan rasa percaya diri pasien. Selama ini, banyak pasien hanya berfokus pada keinginan untuk lekas sembuh secara fisik.
"Mengembalikan rasa percaya diri itu yang sangat penting. Rasa percaya diri pasien setelah operasi adalah kunci pemulihan yang utuh," tambah narasumber tersebut.
Saat ini, di Siloam, tim dokter bekerja secara kolaboratif, dibantu oleh teknologi kesehatan robotika, untuk memberikan penanganan terbaik bagi pasien dengan beragam kasus ortopedi.
Mengenai risiko operasi, setiap tindakan pasti memiliki risiko. Namun, tingkat risiko sangat bergantung pada seberapa besar masalah yang dihadapi pasien.
Selain tindakan operasi, proses fisioterapi juga memegang peranan krusial. Fisioterapi tidak bisa dilakukan secara terburu-buru, melainkan harus dilakukan bertahap dan terencana untuk memastikan pemulihan fungsi gerak pasien.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta