JAKARTA, iNewsSerpong.id - Miliarder wanita jumlahnya tidak banyak, tetapi 10 wanita terkaya di dunia menguasai harga kekayaan mencapai USD401 miliar atau setara dengan Rp5.740 triliun (Kurs Rp14.314 per USD).
Tercatat ada beberapa wanita di antara 2.668 miliarder dalam daftar Forbes tahun 2022 ini. Namun jumlah miliarder wanita mengalami penurunan, dari tahun lalu sebesar 328 menjadi 327 pada 2022.
Secara keseluruhan, 327 wanita terkaya di dunia ini (termasuk di antaranya mereka berbagi kekayaan dengan pasangan, anak atau saudara kandung mereka) bernilai kolektif USD1,56 triliun atau meningkat dari USD1,53 triliun pada tahun lalu. Mayoritas wanita super kaya ini yang berjumlah 226 mewarisi kekayaan mereka, termasuk tiga teratas wanita terkaya di dunia.
Sebut saja Pewaris L'Oréal Francoise Bettencourt Meyers, pewaris Walmart Alice Walton dan Julia Koch, yang mewarisi saham di Koch Industries ketika suaminya, David Koch meninggal pada 2019.
Miliarder wanita baru dalam daftar orang terkaya tahun ini juga merupakan pewaris yakni Renata Kellnerova dari Ceko dan keempat anaknya mewarisi sekitar USD16,6 miliar setelah suaminya, Petr Kellner meninggal dalam kecelakaan helikopter pada Maret 2021.
Sedangkan seratus satu wanita dalam daftar Miliarder Dunia tahun ini menumpuk sendiri harta kekayaan mereka. Artinya para wanita ini membangun serta mendirikan perusahaan mereka sendiri sehingga masuk dalam daftar.
Kebalikan dari penwaris, berikut beberapa pengusaha wanita papan atas yaitu Diane Hendricks, salah satu pendiri Gap Doris Fisher dan pengusaha judi online dari Inggris, Denise Coates.
Pendatang baru yang terkenal tahun ini termasuk Rihanna, dengan kerajaan kecantikan miliknya menjadikannya miliarder pertama Barbados.
Lalu ada Melanie Perkins, salah satu pendiri startup desain Canva yang berusia 34 tahun.
Selanjutnya Melinda French Gates, yang terdaftar sebagai miliarder usai mendapatkan haknya setelah perceraiannya dengan Bill Gates pada pertengahan 2021. Amerika Serikat (AS) memiliki jumlah miliarder wanita tertinggi di dunia, dengan 90 orang diikuti oleh China (63, termasuk 11 dari Hong Kong) dan Jerman (35).
Berikut adalah daftar 10 wanita terkaya di dunia:
1. Francoise Bettencourt Meyers
Kekayaan Bersih: USD74.8 miliar
Sumber Kekayaan: L'Oréal
Negara: Prancis
Bettencourt Meyers adalah wanita terkaya di planet ini untuk tahun kedua. Dia adalah cucu dari pendiri raksasa kecantikan L'Oréal dan pertama kali muncul di Daftar Miliarder Dunia pada tahun 2018, setelah kematian ibunya, Liliane Bettencourt yang saat itu adalah wanita terkaya di dunia.
2. Alice Walton
Kekayaan Bersih: USD65.3 miliar
Sumber Kekayaan: Walmart
Negara: Amerika Serikat
Ia merupakan putri pendiri Walmart, Sam Walton dimana kekayaan Alice Walton naik sekitar USD3,5 miliar selama setahun terakhir berkat meningkatnya saham Walmart. Dia adalah wanita terkaya di dunia pada tahun 2020, tetapi kehilangan tempatnya usai digeser oleh Bettencourt Meyers.
3. Julia Koch
Kekayaan Bersih: USD60 miliar
Sumber Kekayaan: Koch Industries
Negara: Amerika Serikat
Julia Koch, janda donor konservatif dan dermawan David Koch, dan anak-anaknya memiliki 42% saham di Koch Industries, perusahaan swasta terbesar kedua di AS. Kakak David, Charles Koch adalah Chairman dan juga memiliki 42% saham.
4. MacKenzie Scott
Kekayaan Bersih: USD43.6 miliar
Sumber Kekayaan: Amazon
Negara: Amerika Serikat
Sejak bercerai dengan pendiri Amazon Jeff Bezos pada 2019, Scott telah menjadi salah satu filantropis paling produktif dalam sejarah. Dia menyumbangkan USD12,5 miliar kepada lebih dari 1.250 organisasi dalam waktu kurang dari 2 tahun.
5. Jacqueline Mars
Kekayaan Bersih: USD31.7 miliar
Sumber Kekayaan: Permen, Makanan hewan peliharaan
Negara: Amerika Serikat
Mars mewarisi sekitar sepertiga dari Mars Incorporated, konglomerat permen dan makanan hewan peliharaan di belakang M&M dan merek seperti IAMS dan Pedigree. Perusahaan ini didirikan oleh kakeknya, Frank C. Mars pada tahun 1911.
6. Gina Rinehart
Kekayaan Bersih: USD30.2 miliar
Sumber Kekayaan: Pertambangan
Negara: Australia
Rinehart memimpin perusahaan tambang dan pertanian Australia Hancock Prospecting Group, yang didirikan oleh ayahnya Lang Hancock (w. 1992).
Selama bertahun-tahun, dia terlibat dalam pertempuran pengadilan melawan anak-anaknya yang sudah dewasa atas kepercayaan keluarga, yang akan berlanjut hingga setidaknya tahun depan. Seorang hakim dilaporkan menunda tanggal pengadilan berikutnya hingga 2023.
7. Miriam Adelson
Kekayaan Bersih: USD27.5 miliar
Sumber Kekayaan: Kasino
Negara: Amerika Serikat
Janda kingmaker Republik dan raja kasino Sheldon Adelson, Miriam sekarang memiliki hampir 50% saham almarhum suaminya di Las Vegas Sands setelah kematiannya pada awal 2021.
Dua bulan setelah Adelson meninggal, perusahaan setuju untuk menjual aset di Las Vegas, termasuk Venetian Resort dan Sands Expo and Convention Center, seharga USD6,25 miliar dalam upaya untuk fokus pada pasar Asia.
8. Susanne Klatten
Kekayaan Bersih: USD24.3 miliar
Sumber Kekayaan: BMW, Obat-obatan
Negara: Jerman
Susanne Klatten memiliki sekitar 19% dari produsen mobil Jerman BMW, yang ia warisi dari ibunya Johanna Quandt dan ayahnya Herbert Quandt, industrialisyang merupakan penyelamat BMW dari kebangkrutan pada tahun 1959. Klatten juga memiliki perusahaan bahan kimia Altana.
9. Iris Fontbona
Kekayaan Bersih: USD22.8 miliar
Sumber Kekayaan: Pertambangan
Negara: Chili
Fontbona adalah janda Andrónico Luksic, yang meninggal karena kanker pada tahun 2005 setelah membangun kekayaan di bidang pertambangan dan minuman. Dia dan keluarganya memiliki tambang tembaga di Chili melalui Antofagasta Plc, yang berdagang di London Stock Exchange.
Mereka juga memiliki saham mayoritas di Quiñenco, konglomerat Chili yang diperdagangkan secara publik yang melakukan bisnis di bidang perbankan, bir, dan manufaktur.
10. Abigail Johnson
Kekayaan Bersih: USD21.2 miliar
Sumber Kekayaan: Pengelola Aset
Negara: Amerika Serikat
Abigail Johnson telah menjadi CEO Fidelity Investments sejak 2014 setelah mengambil alih dari ayahnya Ned Johnson III, yang meninggal pada bulan Maret. Dia memiliki sekitar 24,5% saham di perusahaan, yang memiliki USD4,2 triliun aset yang dikelola dan didirikan oleh kakeknya pada tahun 1946. (*)
Editor : Syahrir Rasyid