Dari Jepang hingga Jerman, 4 Negara Paling Menghargai Waktu
JAKARTA, iNewsSerpong.id - Salah satu kebiasaan orang Indonesia adalah 'ngaret' atau datang terlambat. Padahal waktu adalah hal yang sangat berharga dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Dengan mempergunakan waktu secara baik, suatu aktivitas atau pekerjaan bisa diselesaikan lebih cepat dan lebih maksimal. Ada istilah yang mengatakan “waktu adalah uang”atau “waktu adalah pedang”. Mungkin itulah yang mendorong beberapa negara memiliki budaya menghargai waktu. Berikut adalah beberapa negara yang paling menghargai waktu.
1. Jepang
Jepang terkenal dengan penduduknya yang sangat disiplin dan menghargai waktu. Keterlambatan sedikit saja bisa menjadi kesalahan fatal di negara ini. Bahkan Menteri Penanggung Jawab Olimpiade Yohitaka Sakurada pernah dipaksa minta maaf di hadapan publik karena terlambat tiga menit saat menghadiri pertemuan parlemen. Perusahaan kereta api di Jepang JR-Railways juga pernah meminta maaf karena tiba 25 detik lebih awal dari jadwal seharusnya. Bagi orang Jepang, ketepatan waktu adalah hal yang sangat krusial dan menjadi tolak ukur dari sopan santun. Ketika membuat janji, orang Jepang lebih memilih datang lebih awal dari jadwal yang ditentukan daripada membuat seseorang menunggu.
2. Swiss
Orang Swiss beranggapan bahwa ketepatan waktu adalah cara mereka menghargai orang lain. Selain itu, hidup secara disiplin memberikan dampak positif bagi kesehatan mereka. Orang Swiss selalu menghadiri acara sesuai jam yang telah ditentukan, tak lebih tak kurang. Kedai kopi selalu ramai pada pukul empat sore, karena di jam itu adalah waktu di mana semua orang beristirahat, baik warga maupun para pekerja.
3. Korea Selatan
Di Korea Selatan, budaya tergesa-gesa sudah mendarah daging pada kehidupan masyarakatnya. Mengutip dari BBC, budaya tersebut disebut sebagai ppalli-ppalli yang artinya “cepat” atau “terburu-buru”. Antropolog Kim Choong-soon mengatakan bahwa kecepatan adalah faktor utama yang mendulang Korea Selatan hingga bisa mencapai kemajuan dan industrilisasi dalam waktu singkat seperti yang terlihat sekarang ini. Bahkan proyek Jalur Cepat Gyeongbu sepnjang 428 km dari Seoul-Busan bisa diselesaikan dalam dua tahun lima bulan, dari rencana awal yang dikatakan menghabiskan waktu tiga setengah tahun.
4. Jerman
Orang Jerman memprioritaskan pünktlichkeit atau ketepatan waktu lebih dari apa pun. Keterlambatan sedikit saja, tidak bisa ditoleransi. Bahkan bus akan meninggalkan penumpang bila mereka terlambat semenit saja. Selain itu, jika terlambat dalam menghadiri undangan makan malam di Jerman, maka tuan rumah akan menganggapnya sangat tidak sopan. Budaya Jerman sangat menghormati ketertiban dan struktur. (*)
Editor : Syahrir Rasyid