Demam Gejala Terbanyak yang Dilaporkan Pasien Diduga Hepatitis Akut

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Demam menjadi gejala terbanyak yang dilaporkan diduga pasien hepatitis akut di Indonesia. Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr Mohammad Syahril mengatakan demam menempati posisi pertama.

"Gejala yang banyak timbul dan dilaporkan para pasien diduga hepatitis misterius adalah demam dengan angka persentase 72,2 persen," kata Syahril dalam keterangan pers virtual pada Jumat, 13 Mei 2022.

Baca Juga

Jangan Mencela Sakit Demam Ternyata Ada Rahasia Keberkahan Berikut Ini

Selain demam, ada 12 gejala lain yang juga dilaporkan oleh pasien diduga hepatitis akut.

Berikut di antaranya.

1. Demam (72,2%)

2. Mual (55,6%)

3. Muntah (50%)

4. Hilang nafsu makan (50%)

5. Diare akut (44,45)

6. Malaise atau lethargy (44,4%)

7. Nyeri bagian perut (38,9%)

8. Arthralgia atau myalgia (27,8%)

9. Sklera atau kulit ikterik (22,2%)

10. Gatal (11,1%)

11. Urin seperti teh (5,6%)

12. perubahan warna feses (5,6%)

13. Sesak napas (0%)

Syahril mengimbau kepada masyarakat, khususnya para orang tua agar segera mencari pertolongan medis jika anak mengalami mual, muntah, atau demam. Ini penting supaya si anak bisa segera mendapat pertolongan, jangan sampai terlambat.

"Kalau si anak demam, mual, muntah, atau diare, segera datangi fasilitas kesehatan untuk mendapat penanganan medis yang tepat. Jangan sampai menunggu si anak kondisinya parah," saran Syahril.

"Sebanyak 7 anak yang meninggal diduga hepatitis misterius datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi serius, ada yang kejang atau hilang kesadaran. Jadi, sebelum bertambah serius, segera datangi fasilitas kesehatan," tandasnya. (*)

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Sabtu, 14 Mei 2022 - 14:40 WIB oleh Muhammad Sukardi dengan judul "Demam Gejala Terbanyak yang Dilaporkan Pasien Diduga Hepatitis Akut | Halaman 3". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://lifestyle.sindonews.com/read/769199/155/demam-gejala-terbanyak-yang-dilaporkan-pasien-diduga-hepatitis-akut-1652508358/20

Editor : Syahrir Rasyid