JAKARTA, iNewsSerpong.id – Ajang balapan Eprix 2022 atau biasa disebut Formula E secara perdana di Jakarta menuai reaksi positif dari publik. Tak hanya itu, kendaraan yang menjadi tunggangan di tengah sirkuit juga menjadi sorotan.
Semua mobil di ajang Formula E menggunakan sasis yang sama, yaitu Spark SRT05e buatan Spark Racing dan Dallara. Sasis ini merupakan generasi kedua yang mulai digunakan sejak 2018-2019 lalu.
Sementara untuk ban, mobil Formula E menggunakan Michelin Pilot Sport All-Weather. Dengan ban ini, mobil Formula E bisa melaju di segala jenis cuaca dan pembalap tidak perlu menggantinya ketika hujan turun.
Nantinya hanya ada sedikit bagian mobil yang bisa bebas digunakan. Setiap tim peserta hanya diperkenankan untuk menggunakan motor listrik serta transmisi yang berbeda.
Namun, tenaga mesin dibatasi hingga 200 kW ketika balapan, dan 250 kW saat kualifikasi. Harga tiap mesin pun diberi batasan harga yakni 250 ribu euro atau sekitar Rp3,88 miliar.
Baterai yang digunakan juga seragam. McLaren Applied Technologies menyuplai baterai dengan kapasitas 54kW.h atau 194 MJ, dengan berat 385 kg yang digunakan selama balapan.
Walau demikian, sasis Spark SRT05e ini akan digantikan pada akhir musim ini. Mereka akan digantikan dengan mobil generasi ketiga, dan mengganti pemasok ban menjadi Hankook.
Di ajang ini, sejumlah pabrikan berusaha keras memamerkan motor listrik terbaiknya. Pada musim pertama, pabrikan seperti Renault dan Audi sudah meramaikan persaingan.
Setelah itu ada Mahindra asal India serta spesialis mobil listrik dari Monako, Venturi Di tahun berikutnya, pabrikan lain mulai ikut meramaikan lomba. Jaguar ikut persaingan Formula E pada musim 2017-2018.
Sementara Nissan menggantikan posisi Renault, di musim 2018-2019 lalu. Pada 2019-2020, dua pabrikan kenamaan asal Jerman, yaitu Mercedes-EQ dan Porsche ikut serta untuk pertama kalinya
Editor : A.R Bacho