JAKARTA, iNewsSerpong.id - Namanya Singkat Tarmudi. Ya hanya Tarmudi, meski namanya singkat namun dibalik itu ada kisah menarik dari pria kelahiran Pandeglang, Banten 48 tahun silam tepatnya 17 Agustus 1974.
Cerita Tarmudi sangat menarik dan bisa dijadikan sebagai inspirasi untuk berbagi kepada sesama
Tim iNewsSerpong.id secara tidak sengaja bertemu dengan sosok driver unik ini, saat memesan lewat aplikasi MyBluebird
Pada saat bertemu langsung timbul keakraban, Pak Tarmudi piawai mengolah kata untuk memberikan pelayanan yang menjadi standar dari tempatnya bekerja di perusahaan Taxi Bluebird.
Namun yang membuat perbedaan mencolok adalah, disalah satu bagian belakang kursi penumpang berderet terpajang aneka makanan ringan, mulai dari roti sandwich, kacang, susu, tisu, antimo, hingga masker.
"Silahkan bapak ibu. Semuanya free ini inisiatif saya pribadiz tujuan saya tidak lain hanya memberikan layanan agar penumpang saya nyaman. Karena prinsip saya, setiap pelanggan saya semua orang penting,"ucap Tarmudi membuka percakapan.
Lantas sejak kapan dirinya berinisiatif memberikan snack kepada penumpang?
Jauh sebelum bergabung dengan perusahaan yang mempunyai kode emiten BIRD di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2013 silam. Meski dalam perjalanannya dia beberapa kali keluar masuk Grup Bluebird hingga bertahan saat ini.
Tarmudi pernah menjalani sebagai sopir pribadi Mantan Kajati Kalimantan Selatan Pudji Budi Setijono. Dari sini Tarmudi belajar bagaimana memberikan layanan terbaik.
"Saya ambil pelajaran dari beliau, dimobilnya selalu disediakan makanan maupun buah. Suatu saat saya lupa mengisi, saya ditegur, Parmudi kamu kok pelit sekali, ini yang terngiang dan kemudian saya terapkan saat ini," ucap pemegang kartu Road Star Bluebird.
Ternyata bukan hanya snack dan minuman yang free dari pengemudi Bluebird dengan nomor lambung mobil EB 1091 ini.
Setiap hari Jumat, Tarmudi memberikan program Argo free dan Doorprize kepada satu penumpang yang beruntung bisa menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan.Adapun pertanyaannya pertanyaan dasar dan dibutuhkan kejelian.
"Sejauh ini sudah ada dua pemenang yang berhasil mendapatkan Doorprize, salah satunya pelanggan saya dari Cimone,"ucap Tarmudi.
Tidak Takut Miskin Dengan Berbagi
Lantas dari mana sumber dana untuk memberikan servis tersebut, menurut Tarmudi dirinya menyiapkan dana khusus untuk hal tersebut. Besarannya sekitar Rp50.000 - Rp100.000.
Beberapa rekan driver kerap mencibir, kenapa harus repot-repot menyediakan hal tersebut.
Banyak orang mempertanyakan namun dirinya tetap jalan dengan apa yang diyakini.
Bahkan ada pelanggan saya nyeletuk bahwa upaya saya ini untuk menarik simpati terlebih saat ini sedang pandemi Covid19, "Saya jawab sopan.Bahwa kegiatan ini dilakukan sebelum datangnya Covid19 Maret 2020,"tuturnya. Kegiatan ini semakin viral setelah banyak penumpang yang memposting di Tiktok dan Instragram.
Upaya berbagi dan layanan yang maksimal, ternyata membuat pelanggan betah, bahkan dirinya memiliki pelanggan tetap yang kerap minta dijemput.
Ada kejadian menarik, seorang wanita kepincut dengan layanan Tarmudi, bahkan minta dibuatkan seduhan kopi saat dalam perjalanan.
Karena ada permintaan pelanggan, akhirnya dirinya menepikan kendaraan ke lokasi yang aman untuk memberikan service berupa kopi panas kepada pelanggan.
"Saya punya dua Alphard pak tapi tidak ada layanan seperti ini, saya salut ini saya berikan Rp300 ribu kepada bapak,"cerita Tarmudi menirukan perkataan dari wanita tersebut. Awalnya pemberian tersebut ditolak. Namun karena permintaan dari pelanggan tersebut iklhas maka dana tersebut diambil.
Dengan bersedekah, banyak manfaat yang dirasakan langsung maupun tidak langsung dalam kehidupan. Hal ini yang kemudian dia terus berusaha untuk berbagi.
Terimbas Corona, 2 Tahun Tinggalkan Bluebird
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan sosial distancing, akibat maraknya pandemi Covid19 membuat Tarmudi memilih istirahat dari tempatnya bekerja.
"Dua tahun saya banting setir, bantu istri untuk nambah penghasilan, saya juga punya keahlian servis sepeda, saya beri garansi satu Minggu silahkan balik lagi kalau ada kerusakan, biaya penggantian free,"ujarnya.
Seiring membaiknya keadaan dan pelonggaran PPKM membuat dia memutuskan kembali bekerja."Alhamdulillah diterima kembali, dan ini saya baru terima batangan (mobil,red) baru, baru 5 hari lalu,"ucapnya bersemangat.
Kini penanganan Covid19 cukup terkendali, walau jumlah kasus terus meningkat. Harapan Tarmudi dan harapan semua masyarakat Indonesia agar Covid bisa dikendalikan sehingga aktivitas masyarakat kembali normal, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.(*)
Editor : A.R Bacho
Artikel Terkait