Pemilik H&M Berharta Rp247 Triliun, Inilah Profil Mengenal Stefan Persson

Ikhsan Permana SP
Chairman H&M, Stefan Persson. (Foto: YouTube Stockholm School of Entrepreneurship)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Hennes & Mauritz atau dikenal dengan nama H&M merupakan salah satu ritel ternama yang menjual berbagai macam kebutuhan fesyen yang tersebar di beberapa negara, termasuk Indonesia. Sosok dibalik suksesnya H&M adalah Stefan Persson, yang mana dia chairman sekaligus pemegang saham terbesar perusahaan. 

Menurut data Forbes, kekayaan Stefan mencapai 16,5 miliar dolar AS atau setara Rp247,13 triliun. Saat ini dia memiliki 36 persen saham di perusahaan.

Dikutip dari berbagai sumber, Stefan mewarisi H&M dari sang ayah yang bernama Erling Persson. Awalnya sang ayah membuka toko pakaian wanita yang diberi nama Hennes atau berarti 'miliknya'.

Saat berpergian ke New York, Erling mendapatkan ide untuk membuka sebuah toko, kemudian dia membuka toko pertamanya di Vasteras, Swedia pada tahun 1947.

Saat itu, Persson mencoba membangun bisnisnya dengan membuat sebuah logo sendiri menggunakan font yang sama dengan yang digunakan oleh H&M saat ini.

Dua dekade kemudian, Erling membeli salah satu ritel pakaian bernama Mauritz Widfross. Erling kemudian menggabungkan kedua ritel miliknya dan memasukkan nama Mauritz.

Setelah proses akuisisi tersebut Erling pun mantap dengan mengubah nama brand tersebut menjadi H&M atau singkatan dari Hennes and Mauritz.

Tak berselang lama, tokonya berkembang dengan dibukanya dua cabang baru di ibukota Swedia, Stockholm serta disebuah gedung di wilayah kota Hotorget.

Pada tahun 1973 perusahaan H&M semakin berkembang pesat, pasalnya di tahun tersebut mereka mengeluarkan produk pakaian dalam dengan berkolaborasi bersama Anni-Frid Lyngstad yang merupakan anggota dari ABBA untuk mengisi modelnya.

Ekspansi yang dilakukan Erling kian merambah ke mancanegara setelah perusahaan tersebut listing di Bursa Efek Stockholm. Berkat nama brandnya yang begitu simple hal itu membantu perusahaan mudah dikenal banyak orang.

Skandinavia dan juga London merupakan pilihan Erling untuk membuka toko lagi di tahun 1976. Merambahnya H&M di Eropa merupakan sebuah pilihan yang tepat, karena sejak saat itu H&M semakin terkenal.

Pada tahun 1982, Stefan Persson masuk sebagai CEO. Di bawah manajemen baru ini, H&M memasuki era yang semakin sukses. Stefan mulai menggunakan supermodel dunia untuk iklan produknya seperti Cindy Crawford, Naomi Campbell, dan Linda Evangelista.

Strateginya berhasil dan terus berkembang di seluruh Eropa. H&M juga mulai menawarkan produknya secara online di Swedia pada tahun 1998.

Sejak saat itu H&M semakin meluas dengan menyentuh pasar Amerika Serikat (AS). Toko pertama dibuat di New York, hal itu menandakan awal H&M bisa menyentuh pasar di luar benua Eropa.

Kesuksesan H&M semakin menjadi-jadi, dimana pada tahun 2013 perusahaan milik Stefan telah merambah pasar Indonesia dengan membuka gerai pertamanya di Jakarta.

Stefan kini merupakan orang terkaya di Swedia. Tak hanya itu, dia juga memperluas bisnisnya ke bidang properti khususnya real estat dan diketahui memiliki beberapa properti di tempat komersial termahal di dunia.

Pada tahun 1973 perusahaan H&M semakin berkembang pesat, pasalnya di tahun tersebut mereka mengeluarkan produk pakaian dalam dengan berkolaborasi bersama Anni-Frid Lyngstad yang merupakan anggota dari ABBA untuk mengisi modelnya.

Ekspansi yang dilakukan Erling kian merambah ke mancanegara setelah perusahaan tersebut listing di Bursa Efek Stockholm. Berkat nama brandnya yang begitu simple hal itu membantu perusahaan mudah dikenal banyak orang.

Skandinavia dan juga London merupakan pilihan Erling untuk membuka toko lagi di tahun 1976. Merambahnya H&M di Eropa merupakan sebuah pilihan yang tepat, karena sejak saat itu H&M semakin terkenal.

Pada tahun 1982, Stefan Persson masuk sebagai CEO. Di bawah manajemen baru ini, H&M memasuki era yang semakin sukses. Stefan mulai menggunakan supermodel dunia untuk iklan produknya seperti Cindy Crawford, Naomi Campbell, dan Linda Evangelista.

Strateginya berhasil dan terus berkembang di seluruh Eropa. H&M juga mulai menawarkan produknya secara online di Swedia pada tahun 1998.

Sejak saat itu H&M semakin meluas dengan menyentuh pasar Amerika Serikat (AS). Toko pertama dibuat di New York, hal itu menandakan awal H&M bisa menyentuh pasar di luar benua Eropa.

Kesuksesan H&M semakin menjadi-jadi, dimana pada tahun 2013 perusahaan milik Stefan telah merambah pasar Indonesia dengan membuka gerai pertamanya di Jakarta.

Stefan kini merupakan orang terkaya di Swedia. Tak hanya itu, dia juga memperluas bisnisnya ke bidang properti khususnya real estat dan diketahui memiliki beberapa properti di tempat komersial termahal di dunia.

(*)

Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network