Namun, beban tiket, penjualan dan promosi justru meningkat menjadi USD24,31 juta, dari posisi yang sama tahun lalu senilai USD22,93 juta.
Dari sisi neraca per 31 Maret 2022, GIAA membukukan jumlah aset sebanyak USD7,04 miliar atau setara Rp101,19 triliun. Nilai aset periode tersebut lebih rendah 2 persen dari akhir 2021 senilai USD7,19 miliar.
Kewajiban pembayaran utang atau liabilitas tumbuh 0,60 persen menjadi USD13,38 miliar (setara Rp192,14 triliun), dari akhir tahun lalu senilai USD13,30 miliar. Sementara itu, defisit ekuitas perseroan membengkak 3,68 persen menjadi USD6,33 juta (setara Rp90,95 triliun.(*)
Editor : A.R Bacho
Artikel Terkait