JAKARTA, iNewsSerpong.id - Ayat Yasin tentang fenomena alam menjadi bukti dan tanda-tanda kebesaran Allah Yang Maha Agung. Berikut ini lima ayat tentang fenomena alam dalam Surat Yasin.
Untuk diketahui, kandungan Surat Yasin meliputi pokok-pokok keimanan (tauhid), tanda-tanda kekuasaan Allah (fenomena alam), peringatan kematian, hari akhir, kisah Nabi dan perjuangan para syuhada.
Adapun keutamaan membaca Surat Yasin diterangkan oleh Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam dalam Hadis berikut:
مَنْ قَرَأَ يس فِيْ لَيْلَةٍ اِبْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ غُفِرَ لَهُ
Artinya: ">Siapa yang membaca Surat Yasin pada malam hari dengan mengharap keridhaan Allah maka diampuni dosa-dosanya." (HR At Thabroni, Al-Baihaqi, Ad-Darimi. Disahihkan oleh Ibnu Hibban)
Riwayat lain dari Ma'qol bin Yasar: "Bacalah untuk orang mati di antara kamu Surat Yasin." (HR Ibnu Hibban, Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad, an-Nasai, Al-Hakim, Ath-Thobroni, Al-Baihaqi)
Berikut lima ayat tentang fenomena alam dalam Surat Yasin:
1. Tanah yang Tandus dan Gersang Menjadi Hidup
Salah satu fenomena alam dalam Surat Yasin adalah tanah yang tandus dan gersang hidup menjadi hidup. fenomena alam ini termasuk salah satu tanda-tanda kebesaran Allah. Berikut firman-Nya dalam Surat Yasin Ayat 33.
وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الۡاَرۡضُ الۡمَيۡتَةُ ۖۚ اَحۡيَيۡنٰهَا وَاَخۡرَجۡنَا مِنۡهَا حَبًّا فَمِنۡهُ يَاۡكُلُوۡنَ
Artinya: "Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari (biji-bijian) itu mereka makan." (QS Yasin Ayat 33)
Mengutip tafsir Kemenag, salah satu dari tanda-tanda kekuasaan Allah dan adanya hari kebangkitan, ialah adanya tanah yang semula mati, tandus dan gersang menjadi hidup dengan turunnya hujan dari langit. Bermacam-macam tanaman pun tumbuh sehingga menghasilkan bahan makanan bagi manusia dan makhluk lainnya di bumi. Manusia dan makhluk hidup memperoleh makanan untuk kelangsungan hidupnya. Di samping itu, hasil-hasil bumi itu dapat pula dijadikan bahan perniagaan untuk diperdagangkan oleh manusia.
Pada ayat berikutnya, Allah berfirman yang artinya: "Dan Kami jadikan padanya di bumi itu kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air. agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?" (QS Yasin 34-35)
2. Penciptaan yang Berpasang-pasangan
Ayat fenomena alam berikutnya adalah penciptaan segala sesuatu yang berpasang-pasangan. Tak hanya manusia diciptakan berpasangan, tetapi juga hewan dan tumbuhan. Berikut firman-Nya dalam Surat Yasin Ayat 36:
سُبۡحٰنَ الَّذِىۡ خَلَقَ الۡاَزۡوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنۡۢبِتُ الۡاَرۡضُ وَمِنۡ اَنۡفُسِهِمۡ وَمِمَّا لَا يَعۡلَمُوۡنَ
Artinya: "Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (QS Yasin Ayat 36)
Pada ayat ini diterangkan bukti kekuasaan Allah, yaitu menciptakan makhluk-Nya berpasang-pasangan lelaki dan perempuan, maupun berpasangan sifat, besar dan kecil, kuat dan lemah, tinggi dan rendah, kaya dan miskin, dan lain sebagainya.
Bahkan terjadi juga pada arus listrik, yaitu arus positif dan negatif yang kemudian menimbulkan kekuatan dan menghasilkan tenaga listrik yang bermanfaat bagi manusia.
3. Peristiwa Siang dan Malam
Fenomena alam berikutnya adalah peristiwa siang dan malam. Allah menceritakan hal ini dalam Surat Yasin Ayat 37.
وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الَّيۡلُ ۖۚ نَسۡلَخُ مِنۡهُ النَّهَارَ فَاِذَا هُمۡ مُّظۡلِمُوۡنَۙ
Artinya: "Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari (malam) itu, maka seketika itu mereka (berada dalam) kegelapan." (QS. Yasin Ayat 37)
Pada ayat ini, Allah menjelaskan bukti yang lain tentang kekuasaan-Nya yaitu adanya waktu malam. Allah menanggalkan siang dan mendatangkan malam, tiba-tiba manusia berada dalam kegelapan.
Ayat ini meletakkan dasar-dasar bagi ilmu pengetahuan alam dan ilmu falak. Terjadinya siang dan malam karena bergeraknya tata surya, terutama bumi dan matahari, sehingga bagian muka bumi yang terkena cahaya matahari mengalami siang, dan bagian yang tidak terkena cahaya matahari mengalami malam. Hal ini terjadi silih berganti.
Adanya siang dan malam juga berfaedah bagi manusia. Waktu siang mereka gunakan untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidup. Sedangkan waktu malam digunakan untuk beristirahat.
Pada ayat selanjutnya Allah menyatakan: "Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya." (QS. Yasin Ayat 40)
4. Kapal Penuh Muatan Berlayar di Tengah Samudera
Fenomena alam berikutnya adalah keberadaan kapal yang berlayar di tengah samudera. Kapal penuh muatan berlayar di tengah lautan atas izin-Nya. Berikut firman-Nya dalam Surat Yasin Ayat 41:
وَاٰيَةٌ لَّهُمۡ اَنَّا حَمَلۡنَا ذُرِّيَّتَهُمۡ فِى الۡفُلۡكِ الۡمَشۡحُوۡنِۙ
Artinya: "Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam kapal yang penuh muatan." (QS Yasin Ayat 41)
Kapal yang berlayar di tengah lautan merupakan bukti kebesaran dan kekuasaan-Nya. Kapal yang mengangkut manusia dan barang-barang penuh muatan berlayar dari suatu negeri ke negeri yang jauh. Orang pertama yang membuat kapal adalah Nabi Nuh. Kapal itu dibuat atas perintah dan bimbingan Allah.
Di ayat berikutnya, Allah berfirman: "Dan Kami ciptakan (juga) untuk mereka (angkutan lain) seperti apa yang mereka kendarai." (QS Yasin Ayat 44)
5. Fenomena Api dari Kayu yang Kering
Ayat berikutnya yang bercerita tentang fenomena alam adalah Surat Yasin Ayat 80. Pada surat ini Allah menyatakan bahwa Dia menjadikan api dari kayu yang kering untuk keperluan manusia. Berikut firman-Nya:
اۨلَّذِىۡ جَعَلَ لَـكُمۡ مِّنَ الشَّجَرِ الۡاَخۡضَرِ نَارًا فَاِذَاۤ اَنۡـتُمۡ مِّنۡهُ تُوۡقِدُوۡنَ
Artinya: "Yaitu (Allah) yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau, maka seketika itu kamu nyalakan (api) dari kayu itu." (QS Yasin Ayat 80)
Maksud ayat ini, Allah menjadikan api untuk manisia dari kayu yang semula berupa pohon basah dan hijau. Begitu kayu itu kering, maka seketika itu dapat menghasilkan api dan mengambil manfaat darinya.
Dalam kehidupan sehari-hari, orang Arab terdahulu mengetahui bahwa ada beberapa jenis kayu yang jika digesekkan antara satu dengan lainnya akan memercikkan api. Inilah tanda kebesaran Allah untuk manusia agar mereka bisa menghangatkan badan, memasak, menggunakannya untuk penerangan, dan berbagai kebutuhan lainnya.
Demikian lima ayat tentang fenomena alam dalam Surat Yasin. Jika kita tadaburi dan renungkan ayat-ayat di atas, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur. Maha Suci Allah dan hanya kepada-Nya lah kita semua kembali.
Wallahu A'lam (*)
Editor : Syahrir Rasyid