Presiden Sudan Selatan Ngompol Jadi Viral, 6 Wartawan Ditangkap Tentara

Berlianto
Presiden Sudan Selatan Salva Kiir ngompol saat menghadiri sebuah acara resmi dan terekam kamera hingga menjadi viral di media sosial tetapi tidak tayang di televisi. Foto: Tangkapan Layar

JUBA, iNewsSerpong.id - Presiden Sudan Selatan Salva Kiir ngompol saat menghadiri sebuah acara resmi dan terekam kamera hingga menjadi viral di media sosial tetapi tidak tayang di televisi setempat.

Akibantnya 6 wartawan yang dianggap membocorkan rekaman kejadian itu ditangkap tentara Sudan Selatan. 

Rekaman video menunjukkan noda hitam menyebar di celana abu-abu pria berusia 71 tahun itu saat dia berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan di sebuah acara komisioning jalan pada bulan Desember lalu. 

Presiden Persatuan Wartawan Sudan Selatan, Patrick Oyet mengatakan, wartawan dari Perusahaan Penyiaran Sudan Selatan (SSBC) milik pemerintah ditahan pada Selasa dan Rabu. 

"Mereka diduga mengetahui bagaimana video presiden buang air kecil sendiri keluar," ujarnya seperti dikutip dari INews.co.uk, Minggu (8/1/2023). 

Oyet mengungkapkan wartawan yang ditahan adalah operator kamera Joseph Oliver dan Mustafa Osman; editor video Victor Lado; kontributor Jacob Benjamin; dan Cherbek Ruben dan Joval Toombe dari ruang kontrol. 

“Kami prihatin karena mereka yang ditahan sekarang telah ditahan lebih lama dari yang diatur undang-undang,” tambahnya. 

Di bawah hukum Sudan, pihak berwenang hanya diperbolehkan menahan tersangka selama 24 jam sebelum membawa mereka ke hadapan hakim. 

Seorang juru bicara Komite Perlindungan Wartawan, Muthoki Mumo, mengatakan penangkapan itu cocok dengan pola petugas keamanan yang melakukan penahanan sewenang-wenang setiap kali pejabat menganggap liputan tidak menguntungkan.

"Pihak berwenang harus membebaskan enam karyawan SSBC ini tanpa syarat dan memastikan bahwa mereka dapat bekerja tanpa intimidasi lebih lanjut atau ancaman penangkapan," dia menambahkan. 

Menteri Penerangan Sudan Selatan Michael Makuei mengatakan kepada jaringan baru radio Amerika Serikat (AS), Voice of America, bahwa masyarakat harus menunggu untuk mengetahui mengapa para wartawan itu ditahan. 

Negara ini adalah negara baru di Afrika dengan Kiir menjadi presiden pertamanya pada tahun 2011. Sejak itu, Sudan Selatan menghadapi serangkaian krisis termasuk kekacauan politik, bencana alam, dan kelaparan.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network