Antisipasi KIPI Pada Vaksinasi Anak, Pemkot Tangerang Siapkan Pos Konsultasi

Isty Maulidya
Sejumlah anak sedang disuntuk vaksin Covid-19. Foto: Ilustrasi/SINDOnews

 

Sejumlah anak sedang disuntuk vaksin Covid-19. Foto: Ilustrasi/SINDOnews

TANGERANGRAYA,iNewsSerpong.id - Dinas Kota Tangerang mengantisipasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi(KIPI) pada vaksinasi anak. Untuk itu Pemkot menyiapkan posko konsultasi guna memantau efek samping pada anak.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Tangerang , Dini Anggraeni mengungkapkan, pihaknya berkoordinasi dengan Pokja KIPI untuk memantau keluhan efek samping usai anak-anak divaksin.

 “Kota Tangerang telah mempersiapkan hal tersebut, bisa dipastikan Pokja KIPI telah siap mendampingi vaksinasi anak-anak di Kota Tangerang,” katanya kepada wartawan di Tangerang, Jumat (17/12/2021).

Adapun vaksin yang digunakan untuk anak-anak adalah Sinovac dengan dosis takaran yang sama seperti orang dewasa. Hal ini, sudah direkomendasikan BPOM, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunizatioon (ITAGI).

"Pada prinsipnya, pelaksanaan vaksin anak 6 sampai 11 tahun itu sama saja. Mulai dari vaksin yang digunakan, takaran dosis Sinovac yang ditentukan, hingga interval vaksin juga sama, yaitu 28 hari dari dosis pertama," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris IDAI Kota Tangerang dr Arifin Kurniawan Kashmir menjelaskan, sebelum membawa anak untuk vaksinasi, orang tua harus mengetahui efek samping yang bisa terjadi. KIPI pada anak biasanya terjadi satu hingga dua hari setelah vaksinasi.

Adapun KIPI yang bersifat lokal biasanya berupa nyeri di bekas tempat suntikan, bengkak dan gatal. Sementara, gejala sistemik yang timbul seperti demam, batuk, sakit kepala, mual, muntah, sakit otot, dan kelelahan.

 “Efek lokal dan sistemik tersebut yang terjadi, biasanya akan hilang setelah tiga hari pasca-suntikan. Semua ini, tak perlu disikapi secara berlebihan, karena sudah dinilai para dokter sebagai sesuatu yang wajar. Perlahan akan berangsur membaik dan kembali normal,” jelasnya

Selanjutnya, dr Arifin mengimbau agar para orang tua tidak memberikan parasetamol sebelum vaksinasi. Obat tersebut boleh diberikan apabila anak mengalami KIPI, seperti demam. Parasetamol tidak perlu dikonsumsi sebagai pencegahan.

“Kami para dokter menyarankan, orang tua memberikan paracetamol kepada anak, jika gejala demam sudah muncul yaitu ketika pascavaksinasi. Bukan sebelum vaksin sebagai cara pencegahan, itu tidak benar,” tegasnya.

hingga saat ini IDAI Kota Tangerang dan Pokja KIPI Kota Tangerang berusaha hadir di tengah-tengah pelaksanaan vaksinasi Covid-19 anak dengan usia 6-11 tahun, di sejumlah titik atau sekolah. Hal ini ditujukan, sebagai rujukan jika ditemukan kendala, atau fasilitas konsultasi bagi orang tua yang masih takut atau ragu.(*)
 

Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network