Ditemukan di dasar Laut Baltik, Rempah-rempah Berusia 500 Tahun

Ahmad Islamy Jamil
Peneliti Brendan Foley menunjukkan toples berisi kunyit yang terawetkan dengan sangat baik selama 500 tahun di bangkai kapal Gribshunden, di laboratoriumnya di Lund University, Denmark, Kamis (2/3/2023). (Foto: Reuters)

LUND, iNewsSerpong.id – Para arkeolog baru-baru ini menemukan tempat penyimpanan rempah-rempah yang unik di bangkai kapal yang tenggelam di lepas pantai Baltik Swedia. Kapal tersebut sudah berada di dasar laut itu lebih dari 500 tahun silam.

Reuters melansir, bangkai kapal Gribshund milik Raja Hans dari Denmark dan Norwegia, telah bersemayam di lepas pantai Ronneby sejak 1495. Pada waktu itu, kapal tersebut diperkirakan telah terbakar dan karam saat raja menghadiri sebuah pertemuan politik di Swedia.

 

Kapal itu ditemukan kembali oleh para penyelam pada dekade 1960-an. Penggalian kapal secara sporadis pun telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. 

Penyelaman sebelumnya menemukan barang-barang besar seperti patung dan kayu. Kini, penggalian yang dipimpin oleh Brendan Foley, seorang arkeolog di Universitas Lund, telah menemukan rempah-rempah yang terkubur di dalam lumpur kapal.

 

“(Perairan) Baltik itu aneh, oksigennya rendah, suhunya rendah, salinitasnya rendah. Begitu banyak benda organik yang terawetkan dengan baik di Baltik di mana mereka tidak akan terawetkan dengan baik di tempat lain di sistem samudra dunia,” kata Foley. 

“Tapi, bisa menemukan rempah-rempah seperti ini tentunya menjadi sesuatu yang luar biasa,” ujarnya.

 

Pada zaman lampau, kepemilikan rempah-rempah menjadi simbol status sosial tinggi. Sebab, hanya orang-orang kaya yang mampu membeli komoditas seperti kunyit atau cengkih yang diimpor dari luar Eropa. 

 

Tentu saja, rempah-rempah yang mahal itu juga turut dibawa bersama dengan Raja Hans saat dia menghadiri pertemuan di Swedia.

“Ini adalah satu-satunya konteks arkeologi di mana kami menemukan kunyit. Jadi sangat unik dan sangat istimewa,” ucap peneliti dari Universitas Lund, Mikael Larsson, yang telah mempelajari temuan arkeologi di Laut Baltik tersebut.(*)



Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network