JAKARTA, iNewsSerpong.id - Puasa Ramadan merupakan ibadah yang sangat agung. Saking mulianya ibadah yang satu ini, Allah berfirman dalam Hadis Qudsi: "Puasa itu untuk Aku dan Aku yang akan membalasnya." (Al-Bukhari, Muslim)
Kalimat لصِّيَامُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ (puasa itu untuk Aku dan Aku yang akan membalasnya) menegaskan bahwa puasa memiliki keutamaan lebih dibanding ibadah lainnya. Bahkan, dalam Hadis populer dinyatakan bahwa puasa Ramadhan akan menghapus dosa-dosa masa lalu. Hal ini ditegaskan Rasulullah SAW dalam sabda beliau:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Pertanyaannya, benarkah puasa Ramadan menghapuskan dosa-dosa masa lalu? Imam An-Nawawi mengatakan bahwa pendapat yang populer di kalangan ulama ahli fiqih menyatakan, dosa-dosa yang terampuni dengan melakukan puasa Ramadhan itu adalah dosa-dosa kecil, bukan dosa-dosa besar. (Al-Minhaj, 4/76)
Mari kita simak pesan Rasulullah SAW berikut ini:
عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
"Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sholat lima waktu, ibadah Jumat yang satu dengan Jumat berikutnya, Ramadhan yang satu ke Ramadhan berikutnya itu semua merupakan penghapus dosa antara keduanya, selama dosa-dosa besar dijauhi." (HR Muslim 233)
Dari Hadis ini ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud adalah dosa-dosa kecil, sedangkan dosa besar harus digugurkan dengan Taubat Nasuha. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Al-Qur'an:
اِنۡ تَجۡتَنِبُوۡا كَبٰٓٮِٕرَ مَا تُنۡهَوۡنَ عَنۡهُ نُكَفِّرۡ عَنۡكُمۡ سَيِّاٰتِكُمۡ وَنُدۡخِلۡـكُمۡ مُّدۡخَلًا كَرِيۡمًا
Artinya: "Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dan akan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)." (QS. An-Nisa ayat 31)
Dosa-dosa Besar yang Wajib Ditaubati
Dari banyak jenis dosa, ada tiga dosa besar yang ancamannya sangat berat. Orang yang melakukan dosa ini akan mendapat azab berlipat ganda, kecuali ia Taubat Nasuha. Ketiga dosa besar ini adalah (1) Menyekutukan Allah (syirik), (2) Membunuh tanpa hak, (3) Melakukan zina.
Suatu hari, sahabat Abdullah bin Mas'ud bertanya kepada Rasulullah SAW. 'Dosa apakah yang paling besar?' Rasulullah menjawab: "Engkau menjadikan tandingan bagi Allah padahal Dia yang menciptakan kamu." 'Dosa apakah lagi?' Rasulullah menjawab: "Dosa membunuh anakmu karena takut (miskin) karena dia akan makan bersamamu". Kemudian ditanya lagi, "Dosa apakah lagi?" Rasulullah menjawab: "Dosa berzina dengan istri tetanggamu." Allah menurunkan ayat QS Al-Furqan: 68 untuk membenarkan sabda Nabi Muhammad." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Selain tiga dosa besar di atas, dosa yang termasuk kategori besar yaitu:
1. Durhaka kepada orang tua.
2. Mencuri.
3. Minum khamar atau minuman keras.
4. Memakan harta anak yatim.
5. Memakan riba.
6. Memutuskan hubungan kekeluargaan.
7. Mengambil risywah (uang suap).
8. Bersaksi palsu.
9. Menuduh perempuan beriman berbuat zina.
10. Berkata bohong (dusta).
11. Melakukan penyimpangan seksual (LGBT).
12. Lari dari peperangan (Jihad).
Barangkali di antara kita pernah melakukan dosa-dosa di atas, maka tidak ada cara untuk menggugurkannya kecuali dengan Taubat Nasuha. Yaitu taubat yang sebenar-benarnya, menyesali perbuatannya, berjanji tidak mengulanginya lagi dan menggantinya dengan amal saleh.
Semoga bulan Ramadan ini menjadi momentum bagi kita untuk Taubat Nasuha, memperbaiki diri dan memperbanyak amal saleh. Insya Allah berkat keagungan Ramadan semua dosa-dosa kita yang lalu diampuni Allah 'Azza wa Jalla. Aaamin!(*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait